Banjir Bandang Landa Bojonegoro

Sabtu, 20 Desember 2014 - 12:55 WIB
Banjir Bandang Landa Bojonegoro
Banjir Bandang Landa Bojonegoro
A A A
BOJONEGORO - Banjir bandang melanda Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kemarin. Air bercampur lumpur menggenangi ratusan rumah warga di daerah perbukitan dan pegunungan di Kecamatan Gondang tersebut. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Banjir bandang sekitar satu jam inimerendam30rumahwargadi Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang. Banjir juga merendam 272 rumah warga Desa Gondang, Kecamatan Gondang.

Dalam kejadian itu sedikitnya tiga rumah warga rusak berat dan dua rumah rusak sedang. Bukan hanya itu, banjir juga menyebabkan sudetan di Dusun Banjar mengalami ambrol. Air banjir setinggi 1 meter bergerak cepat berasal dari daerah perbukitan melewati permukiman warga dan jalan pedesaan. Air banjir juga membawa lumpur setebal 40 sentimeter.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Andik Sudjarwo, selama musim hujan wilayah selatan Bojonegoro rawan dilanda banjir bandang dan tanah longsor. Daerah yang rawan banjir bandang yakni Kepohbaru, Kanor, Sukosewu, Malo, Padangan, Trucuk, Temayang, Gondang, dan Sekar.

Sedangkan daerah rawan longsor yang harus mendapatkan perhatian juga terletak di wilayah Kecamatan Gondang, Sekar, dan Temayang. Bupati Bojonegoro Suyoto mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana banjir bandang maupun banjir luapan Bengawan Solo lebih waspada. Banjir bandang dan banjir luapan Bengawan Solo diperkirakan rawan terjadi selama Desember 2014 hingga Januari 2015.

“Kalau semua waspada, kerusakan yang ditimbulkan banjir bisa dikurangi,” ujarnya. Sementara di Karanganyar, Jawa Tengah, salah satu dam di Desa Tawangsari, Kecamatan Kerjo, Karanganyar, ambrol menyusul luapan air Sungai Pelampeyan. Dam dengan panjang 15 meter dan tinggi 10 meter tersebut jebol saat hujan deras Kamis (18/12) petang lalu. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Aji Pratama Heru Kristianto mengatakan, jebolnya dam di Tawangsari merupakan rangkaian bencana Kamis (18/12) petang lalu.

Tercatat ada puluhan rumah mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon dan tertiup angin kencang. Selain itu, fasilitas umum juga terkena imbasnya. Di Deliserdang, Sumatera Utara, banjir juga merendam ratusan rumah di lima dusun Desa Sugiharjo, Kecamatan Batang Kuis, kemarin. Selain itu, lima desa di Kecamatan Percut Sei Tuan dan satu desa di Kecamatan Labuhan Deli juga terendam air 80 hingga 100 cm.

Meski tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, sebagian warga terpaksa mengungsi karena khawatir banjir kiriman terjadi lagi. Namun, data konkret dari kecamatan dan Dinas Sosial Pemkab Deliserdang tidak sinkron. Berdasarkan data Dinas Sosial Deliserdang, sedikitnya ada 60 rumah di Desa Sentis, 50 rumah di Desa Cinta Rakyat, 30 rumah di Desa Percut Sei Tuan, 150 rumah di Desa Sampali, dan 72 rumah di Desa Tanjung Selamat, Kecamatang Percut Sei Tuan, terendam air.

Sedangkan di Kecamatan Labuhan Deli, ada 300 rumah di Desa Pematang Johar yang tergenang air. “Tinggi airnya bervariasi antara 80 sampai 100 cm. Banjir ini memang meluap dari Sungai Kera yang membatasi Desa Pematang Johar dengan Desa Sampali,” ungkap Kepala Bidang Pelayanan Sosial Dinas Sosial Pemkab Deliserdang Darwin Surbakti.

Berdasarkan pantauan, ketinggian air di lima dusun yang berada di Desa Sugiharjo, Kecamatan Batang Kuis, belum juga surut. Bahkan masih ada warga yang menempati rumahnya yang terendam banjir.

Muhammad roqib/ Ary wahyu wibowo/ M andi yusri
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7488 seconds (0.1#10.140)