Wacanakan Penghapusan Gelar

Kamis, 18 Desember 2014 - 10:58 WIB
Wacanakan Penghapusan...
Wacanakan Penghapusan Gelar
A A A
DELHI - Pemimpin spiritual umat Budha Dalai Lama mungkin akan menjadi figur terakhir yang memegang titel tersebut. Dalai Lama bahkan menyarankan untuk menghapus gelar ini setelah dirinya meninggal.

Dalai Lama yang diasingkan ke India karena membelot dari pemerintahan China menegaskan bahwa setelah kematiannya, dia tidak ingin melihat seorang penerus. Ini lantaran sosok berusia 79 tahun ini tidak yakin penerusnya adalah pilihan warga Tibet dan merupakan penunjukkan China.

Dalai Lama tak ingin penerusnya nanti kurang cakap dan tidak bisa mengemban tugas dengan baik. Selain itu, gelar Dalai Lama adalah buatan manusia yang sifatnya tidak kekal sehingga suatu hari pasti akan dihapus. “Tidak ada yang bisa menjamin bahwa Dalai Lama berikutnya adalah sosok yang kompeten. Sebaliknya mungkin seorang yang kurang cakap,” kata Lama, dilansir The Independent.

Untuk menghindari kejadian memalukan seperti itu, pemimpin Budha yang sudah memikul gelar Dalai Lama sejak berusia 15 tahun ini pun meminta untuk memberhentikan pemberian gelar setelah dia meninggal, “Jauh lebih baik bahwa tradisi berabad-abad harus berhenti saat seorang Dalai Lama cukup populer,” ungkapnya.

Gyatso adalah sosok yang paling lama memangku jabatan Dalai Lama, dan paling vokal menyuarakan demokrasi di Tibet. Berkat perjuangannya untuk Tibet, diapun dianugerahi Nobel Perdamaian pada 1989. Dia secara resmi diakui sebagai Dalai Lama ke-14 pada November 1950.

Selama menjabat, dia sering terlibat dalam berbagai pemberontakan untuk kemerdekaan Tibet yang memaksanya melarikan diri ke India pada 1959. Dalai Lama telah berkeliling dunia untuk menyuarakan kesejahteraan Tibet, mengajarkan Budhisme dan berbicara pentingnya kasih sayang sebagai sumber kebahagiaan hidup.

Dia juga kerap membicarakan masalahmasalah sosial seperti lingkungan, ekonomi, hak-hak perempuan, non-kekerasan, dialog antar agama, fisika, astronomi, kesehatan reproduksi, dan seksualitas. Baru-baru ini Lama bahkan berani mengatakan bahwa kebaikan Inggris kepada China semata-mata dilakukan demi uang.

Dia meminta Barat tak ikut campur dengan masalah Beijing terutama yang berhubungan dengan demokrasi. Sebelum meninggal Lama berharap bisa menyaksikan terciptanya demokrasi di China.

Rini agustina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4229 seconds (0.1#10.140)