Hipmi Harus Semakin Berkontribusi pada Pembangunan Nasional
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) merupakan organisasi yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia. Karenanya Hipmi diharapkan mampu menjawab sejumlah tantangan.
Selain itu Hipmi dapat memperbesar skala produktivitas usaha anggota. Kandidat Ketua Umum BPP Hipmi 2015–2017 Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan, berkontribusi pada pembangunan bangsa bisa dilakukan melalui sinergi program pemerintah dan program kerja Hipmi.
“Sedangkan membangun dan memperbesar skala produktivitas usaha anggota (dimaksudkan) agar terjadi transformasi dari usaha kecil menjadi besar. Juga dari pengusaha yang mengandalkan kerja sama dengan pemerintah menjadi investor yang mampu mengembangkan potensi daerah,” ungkapnya saat menyampaikan visi dan misinya sebagai calon ketua umum BPP Hipmi 2015–2017 di Jakarta kemarin.
Dalam kesempatan ini Bayu mengingatkan pada saat ini masyarakat tengah berada dalam fase perkembangan sosial yang cepat sebagai konsekuensi dari kemajuan teknologi komunikasi. Akibatnya, transparansi, kompetisi, dan partisipasi pun menjadi keniscayaan. Media sosial saat ini menjadi penanda penting perkembangan.
“Hipmi ditantang untuk mengambil posisi dan menjalankan peranan di tengah lingkungan sosial yang sedang berubah cepat ini,” tegas Bayu. Dengan situasi dan kondisi seperti itu, Bayu memiliki visi menjadikan Hipmi sebagai lembaga profesional, mandiri, dan berperan dalam membangkitkan potensi daerah. Untuk mewujudkanitu, Bayumenawarkan sejumlah misi.
Di antaranya mengoptimalkandanmemodernisasi organisasi Hipmi. Dengan begitu karakter dan profesionalitas organisasi semakin kuat. Kemudian membangun database sumber daya Hipmi dalam peta digital hingga mudah digunakan untuk keperluan internal. Terutama agar ada sinergi usaha para anggotadipusatdandaerah.
“Berikutnya adalah menyelenggarakan investment summit dalam upaya menjadikan Hipmi sebagai pintu gerbang investasi di Indonesia,” tambah Bayu. Mengenai berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015, dia menegaskan, anggota Hipmi ditantang untuk tidak saja siap dalam persaingan berskala lokal dan nasional, tetapi juga berskala global.
Untuk itu dibutuhkan ikhtiar menyiapkan para pelaku usaha yang tangguh dan memiliki keunggulan kompetitif yang mumpuni. Sementara itu, Ketua Umum Hipmi Raja Sapta Oktohari mengatakan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui beberapa calon untuk menjadi ketua Hipmi mendatang.
“Keberadaannya dalam kompartemen Hipmi jadi syarat utama,” ujar Raja Okto. Seperti diketahui telah terdaftar empat kandidat sebagai calon ketua umum Hipmi periode 2015–2017. Mereka adalah Priamanaya Djan, Bahlil Lahadalia, Andika Anindyaguna, dan Bayu Priawan Djokosoetono.
Hermansah
Selain itu Hipmi dapat memperbesar skala produktivitas usaha anggota. Kandidat Ketua Umum BPP Hipmi 2015–2017 Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan, berkontribusi pada pembangunan bangsa bisa dilakukan melalui sinergi program pemerintah dan program kerja Hipmi.
“Sedangkan membangun dan memperbesar skala produktivitas usaha anggota (dimaksudkan) agar terjadi transformasi dari usaha kecil menjadi besar. Juga dari pengusaha yang mengandalkan kerja sama dengan pemerintah menjadi investor yang mampu mengembangkan potensi daerah,” ungkapnya saat menyampaikan visi dan misinya sebagai calon ketua umum BPP Hipmi 2015–2017 di Jakarta kemarin.
Dalam kesempatan ini Bayu mengingatkan pada saat ini masyarakat tengah berada dalam fase perkembangan sosial yang cepat sebagai konsekuensi dari kemajuan teknologi komunikasi. Akibatnya, transparansi, kompetisi, dan partisipasi pun menjadi keniscayaan. Media sosial saat ini menjadi penanda penting perkembangan.
“Hipmi ditantang untuk mengambil posisi dan menjalankan peranan di tengah lingkungan sosial yang sedang berubah cepat ini,” tegas Bayu. Dengan situasi dan kondisi seperti itu, Bayu memiliki visi menjadikan Hipmi sebagai lembaga profesional, mandiri, dan berperan dalam membangkitkan potensi daerah. Untuk mewujudkanitu, Bayumenawarkan sejumlah misi.
Di antaranya mengoptimalkandanmemodernisasi organisasi Hipmi. Dengan begitu karakter dan profesionalitas organisasi semakin kuat. Kemudian membangun database sumber daya Hipmi dalam peta digital hingga mudah digunakan untuk keperluan internal. Terutama agar ada sinergi usaha para anggotadipusatdandaerah.
“Berikutnya adalah menyelenggarakan investment summit dalam upaya menjadikan Hipmi sebagai pintu gerbang investasi di Indonesia,” tambah Bayu. Mengenai berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015, dia menegaskan, anggota Hipmi ditantang untuk tidak saja siap dalam persaingan berskala lokal dan nasional, tetapi juga berskala global.
Untuk itu dibutuhkan ikhtiar menyiapkan para pelaku usaha yang tangguh dan memiliki keunggulan kompetitif yang mumpuni. Sementara itu, Ketua Umum Hipmi Raja Sapta Oktohari mengatakan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui beberapa calon untuk menjadi ketua Hipmi mendatang.
“Keberadaannya dalam kompartemen Hipmi jadi syarat utama,” ujar Raja Okto. Seperti diketahui telah terdaftar empat kandidat sebagai calon ketua umum Hipmi periode 2015–2017. Mereka adalah Priamanaya Djan, Bahlil Lahadalia, Andika Anindyaguna, dan Bayu Priawan Djokosoetono.
Hermansah
(bbg)