Pendidikan untuk Petani

Senin, 01 Desember 2014 - 09:47 WIB
Pendidikan untuk Petani
Pendidikan untuk Petani
A A A
Devie Yundianto
Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Jakarta, Anggota Lembaga Kajian Mahasiswa. Universitas Negeri Jakarta



Beberapa bulan lagi Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Persaingan di bursa kerja semakin meningkat.

Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia masih banyak dengan latar belakang pendidikan yang rendah. Indonesia terkenal sebagai negara agraris. Dahulu berbagai hasil bumi Indonesia kita dapatkan dengan sangat mudah. Petani dianggap sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Kita sangat bangga akan ini. Kini negara agraris hanya tinggal cerita.

Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam memajukan pembangunan nasional. Potensi SDA yang beragam di Indonesia, peran petani dalam upaya penyediaan pangan, menjadi faktor utama pertumbuhan pedesaan. Mirisnya, petani di Indonesia sama sekali kurang sejahtera. Masih banyak sekali petani yang miskin dan memiliki lahan kecil. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2013 produksi padi di Indonesia mencapai 70 ton. Namun, pemerintah tetap mengimpor beras.

Todaro dalam bukunya, Pembangunan Ekonomi di DuniaKetiga, menyebutkan China negara yang memberikan transformasi pada masyarakat petaninya. Kita bisa ajarkan petani kita cara membudi daya tanaman dengan varian baru. Dengan memberikan pendidikan tersebut, Indonesia pasti akan menjadi bangsa yang kreatif khususnya dalam bidang pertanian.
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0883 seconds (0.1#10.140)