Gua Simardiring Tembus ke Bakkara
A
A
A
MEDAN - Situs gua Simardiring di Gunung Sipalakki, Desa Pakkat, Kecamatan Doloksanggul, Humbanghasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut), diyakini tembus sampai Gua Tombak Sulusulu, Bakkara, Kecamatan Baktiraja.
Bila benar, gua ini diperkirakan memiliki panjang 50 kilometer (km). Diyakini pula gua yang berada di lokasi penambangan batu gunung itu berusia ribuan tahun. Menurut cerita, masyarakat setempat pernah berupaya membuktikan gua tersebut tembus sampai ke Baktiraja dengan melepaskan beberapa anjing peliharaan mereka.
Benar saja, beberapa pekan kemudian anjing-anjing itu ditemukan di kawasan Baktiraja. Masyarakat menilai gua tersebut sebagai warisan leluhur yang harus dijaga. Bahkan, mereka berencana memugar gua dan membuat pagar keliling. “Kamimenyebutnya GuaSimardiring karena kalau dilempar batu ke dalam akan terdengar suara nyaring,” kata salah satu warga, Junjungan Purba, 46.
Dari aspek kepemilikan, keturunan marga Purba Pargodung merupakan pewaris kawasan yang terdapat gua itu. Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Sumut Gagarin Sembiring mengatakan, keberadaan gua di sekitar Danau Toba bukan hal mustahil.
Gua Simardiring merupakan salah satu bukti warisan dunia atau kawasan yang harus dikonservasi sebagai bagian dari peninggalan letusan Gunung Toba. Dari penelitian geologis, Danau Toba memiliki dua jenis batuan dasar, yaitu permokarbon yang berumur sekitar 300 juta tahun dan mesozoikum berumur 250 juta tahun.
“Kedua jenis batuan tersebut merupakan peninggalan warisan dunia di kawasan Danau Toba. Sementara yang berpeluang memunculkan ada gua adalah batu mesozoikum. Kami mengharapkan adanya zonaisasi dari gua itu sehingga aktivitas masyarakat di sekitar gua juga tidak mengganggu keberadaan gua,” ujarnya, kemarin.
Baringin lumban gaol
Bila benar, gua ini diperkirakan memiliki panjang 50 kilometer (km). Diyakini pula gua yang berada di lokasi penambangan batu gunung itu berusia ribuan tahun. Menurut cerita, masyarakat setempat pernah berupaya membuktikan gua tersebut tembus sampai ke Baktiraja dengan melepaskan beberapa anjing peliharaan mereka.
Benar saja, beberapa pekan kemudian anjing-anjing itu ditemukan di kawasan Baktiraja. Masyarakat menilai gua tersebut sebagai warisan leluhur yang harus dijaga. Bahkan, mereka berencana memugar gua dan membuat pagar keliling. “Kamimenyebutnya GuaSimardiring karena kalau dilempar batu ke dalam akan terdengar suara nyaring,” kata salah satu warga, Junjungan Purba, 46.
Dari aspek kepemilikan, keturunan marga Purba Pargodung merupakan pewaris kawasan yang terdapat gua itu. Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Sumut Gagarin Sembiring mengatakan, keberadaan gua di sekitar Danau Toba bukan hal mustahil.
Gua Simardiring merupakan salah satu bukti warisan dunia atau kawasan yang harus dikonservasi sebagai bagian dari peninggalan letusan Gunung Toba. Dari penelitian geologis, Danau Toba memiliki dua jenis batuan dasar, yaitu permokarbon yang berumur sekitar 300 juta tahun dan mesozoikum berumur 250 juta tahun.
“Kedua jenis batuan tersebut merupakan peninggalan warisan dunia di kawasan Danau Toba. Sementara yang berpeluang memunculkan ada gua adalah batu mesozoikum. Kami mengharapkan adanya zonaisasi dari gua itu sehingga aktivitas masyarakat di sekitar gua juga tidak mengganggu keberadaan gua,” ujarnya, kemarin.
Baringin lumban gaol
(bbg)