Ribuan Buruh Kabupaten Serang Tutup Pintu Tol
A
A
A
SERANG - Ribuan buruh dari enam elemen di Kabupaten Serang, Banten, kemarin melakukan aksi unjuk rasa meminta Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman mengubah usulan upah minimum kabupaten (UMK) 2015 dari Rp2.700.000 menjadi Rp2.870.900.
Pertimbangan itu lantaran kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Aksi ribuan buruh itu dilakukan sejak pukul 05.00 WIB di Pintu Tol Ciujung, Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang. Akibatnya macet total tak terhindarkan karena kendaraan tidak bisa bergerak menuju jalan tol Merak-Jakarta.
Semakin siang, massa semakin bertambah karena buruh yang awalnya melakukan aksi di Simpang Tiga Asem dan Kawasan Industri Modern, Kecamatan Cikande, bergerak untuk bergabung dengan mereka yang telah melakukan aksinya di Pintu Tol Ciujung. Saat menuju ke Pintu Tol Ciujung, para buruh melakukan sweeping ke perusahaan-perusahaan yang dilalui.
Mereka mengajak buruh lain untuk bergabung dan menyuarakan tuntutan UMK Serang 2015. Di pintu tol, para buruh melakukanorasinya secara bergantian yang isinya menuntut kebijakan soal penetapan UMK 2015 yang dipandang mereka tidak berpihak kepada kaum buruh. Untuk itu, para buruh meminta Ahmad Taufik Nuriman segera mengubah UMK sesuai dengan tuntutan buruh, yakni Rp2.870.900.
Aksi yang dilakukan para buruh ini melumpuhkan jalur Serang-Tangerang. Antrean panjang kendaraan ini tidak bisa bergerak selama aksi buruh berlangsung.” Sayasudahdari subuh tertahan di sini, padahal mau mengirim barang,” kata Jumadi, sopir truk dari Bekasi yang akan mengirim barang ke pabrik di Kawasan Industri Modern.
Pada pukul 13.00 WIB para buruh yang mayoritas menggunakan sepeda motor tiba di depan pintu Kantor Bupati Serang. Di sana mereka sudah disambut kawat berduri dan pagar betis jajaran Polda Banten. ”Kami akan menyampaikan (aspirasi buruh) terhadap pimpinan (Bupati Serang) karena saat ini pimpinan sedang tidak ada di tempat,” kata Asda I Kabupaten Serang Nana Sukmana.
Sudah puas menyampaikan tuntutannya, pada pukul 15.00 WIB para buruh membubarkan diri dengan tertib. Sementara itu, Manajer Lalu Lintas PT Marga Mandala Sakti (MMS) Rahmatullah mengatakan tidak ada kerugian berarti akibat aksi para buruh. Menurut dia, pada pukul 16.00 WIB kondisi jalan tol sudah normal dan sudah bisa dilalui kendaraan.
”Sudah normal lagi. Jadi ganggunya hanya operasional saja,” tegas dia. Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hudaya Latuconsina mengatakan UMK kabupaten/kota tidak berubah. ”Sesuai dengan SK Gubernur yang terbit tanggal 22 November 2014, sesuai dengan rekomendasi bupati/wali kota,” katanya.
Teguh mahardika
Pertimbangan itu lantaran kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Aksi ribuan buruh itu dilakukan sejak pukul 05.00 WIB di Pintu Tol Ciujung, Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang. Akibatnya macet total tak terhindarkan karena kendaraan tidak bisa bergerak menuju jalan tol Merak-Jakarta.
Semakin siang, massa semakin bertambah karena buruh yang awalnya melakukan aksi di Simpang Tiga Asem dan Kawasan Industri Modern, Kecamatan Cikande, bergerak untuk bergabung dengan mereka yang telah melakukan aksinya di Pintu Tol Ciujung. Saat menuju ke Pintu Tol Ciujung, para buruh melakukan sweeping ke perusahaan-perusahaan yang dilalui.
Mereka mengajak buruh lain untuk bergabung dan menyuarakan tuntutan UMK Serang 2015. Di pintu tol, para buruh melakukanorasinya secara bergantian yang isinya menuntut kebijakan soal penetapan UMK 2015 yang dipandang mereka tidak berpihak kepada kaum buruh. Untuk itu, para buruh meminta Ahmad Taufik Nuriman segera mengubah UMK sesuai dengan tuntutan buruh, yakni Rp2.870.900.
Aksi yang dilakukan para buruh ini melumpuhkan jalur Serang-Tangerang. Antrean panjang kendaraan ini tidak bisa bergerak selama aksi buruh berlangsung.” Sayasudahdari subuh tertahan di sini, padahal mau mengirim barang,” kata Jumadi, sopir truk dari Bekasi yang akan mengirim barang ke pabrik di Kawasan Industri Modern.
Pada pukul 13.00 WIB para buruh yang mayoritas menggunakan sepeda motor tiba di depan pintu Kantor Bupati Serang. Di sana mereka sudah disambut kawat berduri dan pagar betis jajaran Polda Banten. ”Kami akan menyampaikan (aspirasi buruh) terhadap pimpinan (Bupati Serang) karena saat ini pimpinan sedang tidak ada di tempat,” kata Asda I Kabupaten Serang Nana Sukmana.
Sudah puas menyampaikan tuntutannya, pada pukul 15.00 WIB para buruh membubarkan diri dengan tertib. Sementara itu, Manajer Lalu Lintas PT Marga Mandala Sakti (MMS) Rahmatullah mengatakan tidak ada kerugian berarti akibat aksi para buruh. Menurut dia, pada pukul 16.00 WIB kondisi jalan tol sudah normal dan sudah bisa dilalui kendaraan.
”Sudah normal lagi. Jadi ganggunya hanya operasional saja,” tegas dia. Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hudaya Latuconsina mengatakan UMK kabupaten/kota tidak berubah. ”Sesuai dengan SK Gubernur yang terbit tanggal 22 November 2014, sesuai dengan rekomendasi bupati/wali kota,” katanya.
Teguh mahardika
(bbg)