Anggota Brimob Tewas Ditikam Oknum TNI

Sabtu, 22 November 2014 - 13:38 WIB
Anggota Brimob Tewas Ditikam Oknum TNI
Anggota Brimob Tewas Ditikam Oknum TNI
A A A
MEDAN - Keributan oknum anggota TNI dan polisi terjadi lagi. Kali ini yang menjadi korban anggota Brimob Sumatera Utara Brigadir Benny Sihombing, 32.

Dia tewas ditikam oknum anggota Brigade Infanteri (Brigif) TNI 121/Galang, Sersan Dua (Serda) Akirudin. Kabid Humas Polda Sumut AKBP Helfi Assegaf mengatakan, pelaku kini sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif.

Serda Akirudin yang merupakan anggota Batalyon Brigade Infantri (Brigif) 121/Galang ini bakal dikenakan pasal berlapis atas perbuatannya yang mengakibatkan kematian anggota Brimob Brigadir Benny yakni Pasal 340, 338, dan 351 KUHP (Pidana).

“Karena anggota TNI, penanganan terhadap tersangka Serda Ak tersebut saat ini masih dilakukan pihak Pomdam I Bukit Barisan,” kata Helfi Assegaf kemarin. Menurut Helfi, dari pemeriksaan di tubuh korban, personel Detasemen Gegana Brigadir Mobil Daerah (Brimobda) Sumut itu mengalami luka tusuk di bagian dada kirinya.

Tetapi, karena banyak kehabisan darah saat perjalanan menuju Klinik Juanda, korban akhirnya meninggal dunia pada pukul 20.45 WIB, saat dirujukkeRumahSakit (RS) Latersia, Binjai. “Mungkin karena banyak kehabisan darah saat perjalanan, nyawanya tidak bisa tertolong lagi begitu sampai di RS,” ujar Helfi.

Dia menjelaskan, dari lokasi kejadian, pihaknya telah menyita sebilah pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk dada sebelah kiri korban di Lapo Tuak milik Banget Simatupang di Medan, Kamis (20/11).

“Motif kejadian ini belum diketahui secara pasti. Tetapi, untuk sementara waktu dan berdasarkan penyelidikan terhadap saksi-saksi, antara korban dan pelaku ada selisih paham beberapa pekan lalu. Jadi, ada unsur dendam di antara keduanya,” sebutnya.

Helfi menambahkan, saat ini pihaknya sudah memeriksa sedikitnya tujuh saksi di Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut untuk melakukan reka ulang kejadian sebagai acuan untuk berita acara pemeriksaan (BAP). “Tujuh orang saksi itu saat ini masih dalam pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Sumut,” ungkapnya.

Dia menuturkan, dari keterangan saksi pemilik Lapo Tuak Benget Simatupang, terungkap bahwa awal mula perselisihan dua orang ini karena pelaku tersinggung saat kakinya terinjak oleh korban. Saat itu pelaku dan korban bahkan nyaris berkelahi. “Tetapi, karena banyak yang melerai, perkelahian itu tidak terjadi. Mungkin itu menjadi penyebab ada unsur dendam di antara mereka,” kata Helfi.

Selain Benget, polisi juga sudah memeriksa saksi lain lain seperti Hutabarat, Uban, Ambarita, Silalahi, dan Simarmata. Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo mengatakan, kejadian itu murni masalah pribadi yakni rasa dendam di antara keduanya. “Jadi, persoalan ini tidak ada hubungannya dengan kesatuan masing-masing,” kata Kapolda.

Dia menyebutkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Winston Pardamean Simanjuntak, Kelapa Staf Kodam Brigjen TNI Cucu Sumantri, dan Komandan Satuan Brigif 121 Galang. Kasus keributan antara oknum Brimob dan TNI tersebut memang sangat disesalkan banyak orang.

Apalagi, Rabu (19/11) peristiwa meresahkan juga terjadi saat sekelompok anggota Batalion Infanteri (Yonif) 134/Tuah Sakti Batam menyerang Markas Komando Brimob Polda Kepulauan Riau. Tak pelak, baku tembak pun terjadi antara dua kelompok kesatuan tersebut.

Dalam bentrokan itu, satu anggota Yonif 134 Johanes Kennedy Marpaung tewas tertembak, satu anggota Brimob Polda Kepri, dan warga sipil terluka. Marpaung meninggal dunia akibat tembakan di bagian belakang tubuhnya. Kejadian itu juga membuat KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Sutarman turun tangan ke Batam. Dua pihak bahkan akhirnya membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab utama kasus tersebut dan bersepakat untuk menyelesaikan persoalan itu secara permanen.

Frans marbun
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4073 seconds (0.1#10.140)