TNI Ciptakan Kendaraan yang Mampu Bergerak di Darat dan Air

Kamis, 20 November 2014 - 14:35 WIB
TNI Ciptakan Kendaraan...
TNI Ciptakan Kendaraan yang Mampu Bergerak di Darat dan Air
A A A
Memasuki musim penghujan, semua instansi baik di pemerintah provinsi maupun pusat mulai bersiap diri menghadapi banjir.

Berbagai upaya pun dilakukan agar masalah tahunan tersebut dapat tertangani dengan baik, dari pengerukan sungai, perbaikan saluran air, hingga penyediaan pompa.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI dalam mengantisipasi bencana tahunan tersebut. Salah satunya dengan menciptakan kendaraan Darat Air Anti Banjir. Ya, kendaraan roda empat berbentuk perahu yang terbuat dari bahan fiber ini mampu bergerak lincah baik di daratan maupun di air.

“Ini keunggulannya dalam menghadapi banjir baik yang sifatnya tergenang lama maupun air bah, kendaraan tetap bisa melalui dan melintasi genangan banjir,” ungkap Kadislitbang Brigjen TNI Rudiono Edi kepada KORAN SINDOkemarin. Kendaraan yang merupakan hasil karya anak bangsa ini memiliki ukuran panjang sekitar 7 meter dengan lebar 2 meter dan tinggi sekitar 2 meter.

Kendaraan yang dibuat pada 2013 ini juga memiliki berbagai kelebihan. Di antaranya dilengkapi dengan global positioning system(GPS), lampu rotator dengan 20 pelampung, mesin yang langsung menggerakkan baling-baling ketika kendaraan mengapung. “Anggaran yang dihabiskan untuk menciptakan kendaraan ini awalnya Rp1,4 miliar. Namun sekarang bisa disiasati menjadi Rp1 miliar,” katanya.

Selain itu, kendaraan dengan bobot 4.500 kg ini juga mampu mengangkut barang dengan bobot 5 ton dan penumpang 25 orang. Kendaraan berbahan bakar solar ini memiliki kecepatan sekitar 8–10 knot. “Begitu banjir datang yang sifatnya mendadak, kendaraan ini siap digunakan. Jakarta kalau banjir selalu mendadak, tidak ada hujan tibatiba banjir. Jadi, kita bisa mengevakuasi barang berharga dan tidak hanya orang,” paparnya.

Untuk memastikan kemampuan kendaraan tersebut, Dislitbang TNI sudah berkali-kali melakukan pengujian di sungai berarus deras dengan kedalaman 7 meter di daerah Marunda, Jakarta Utara. “Di mana pun kendaraan ini siap dioperasikan, di Kali Ciliwung juga tidak masalah. Kita sudah diminta panglima kodam, mulai Desember sudah stand by di kodam,” tandasnya.

Dia mengakui, kendaraan tersebut bisa menjadi moda transportasi antarpulau. Namun karena keterbatasan anggaran yang dimiliki, Dislitbang TNI tidak bisa memproduksi massal dan hanya pada taraf pembuatan model. Karena itu, pada 2015, TNI berencana menggandeng swasta untuk bersama-sama memproduksi sesuai permintaan.?

SUCIPTO
Jakarta
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0857 seconds (0.1#10.140)