Manfaatkan Kotoran Sapi Jadi Bahan Bakar Alternatif

Selasa, 18 November 2014 - 13:39 WIB
Manfaatkan Kotoran Sapi...
Manfaatkan Kotoran Sapi Jadi Bahan Bakar Alternatif
A A A
BOJONEGORO - Sekitar 13 kepala keluarga (KK) di Desa Sudu, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, tidak terlalu khawatir dengan rencana pemerintah bakal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat ini.

Mereka kini mampu memanfaatkan kotoran sapi yang diolah menjadi bahan bakar alternatif, yaitu biogas. Selain mudah dan hemat, biogas ini juga aman dipakai untuk bahan bakar sehari-hari. Sebelum memanfaatkan kotoran sapi yang diolah menjadi biogas ini, warga biasanya memakai bahan bakar elpiji tiga kilogram untuk keperluan memasak.

Begitu pula, untuk penerangan rumah biasanya memakai listrik. Akan tetapi, kini warga cukup memakai biogas untuk keperluan memasak dan penerangan di rumah. Menurut Sahlan, 40, salah satu warga Desa Sudu pengguna biogas, pemakaian biogas ini sudah dimulai sejak sebulan lalu.

Biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi itu dipakai untuk keperluan memasak dan juga penerangan lampu petromaks. Menurutnya, api yang dihasilkan dari limbah kotoran sapi tersebut sama seperti api biru elpiji 3 kg dan tidak berbau busuk.

“Baunya ya seperti gas elpiji. Saat dibuat memasak, juga tidak ada bau kotoran sapi atau kerbau,” ucapnya. Sahlan mengungkapkan proses pembuatan biogas awalnya kotoran atau limbah sapi itu dihancurkan dicampur dengan air dengan takaran perbandingan tertentu. Misalnya, kotoran sapi satu bak dicampur dengan air satu bak.

Setelah hancur secara otomatis cairan tersebut masuk ke wadah mirip septic tank yang sudah ditutup rapat. Lalu didiamkan beberapa menit agar kotoran yang bercampur air berubah menjadi gas (biogas). Selanjutnya, untuk menyalurkan gas dari dalam septic tank di pinggirannya dipasangi pipa paralon untuk dialirkan menuju dapur rumahnya.

“Untuk proses penyalaan kompor gas perlu bantuan korek api dan langsung menyala,” ujarnya. Sahlan menuturkan, selain dimanfaatkan untuk keperluan memasak, biogas itu juga bisa digunakan menghidupkan lampu petromaks untuk penerangan. Cara menyalakannya juga sama, yakni memerlukan percikan korek api.

Sejak beralih ke penggunaan biogas ini, sedikitnya dia bisa lebih menghemat penggunaan elpiji. Padahal, sebelumnya dalam satu bulan bisa menghabiskan tiga hingga empat tabung elpiji ukuran tiga kilogram. “Ya, lebih hemat, kini uangnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain,” ujarnya sambil memasukkan kotoran sapi dan air ke dalam alat pencampur.

Warga lain yang menggunakan biogas, Jarman, 35, mengatakan, pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas ini selain menjadi sumber energi alternatif juga mampu mengurangi pencemaran lingkungan. “Biasanya kotoran sapi itu dibuang di belakang rumah, kini kotoran tersebut disulap menjadi api biru,” ujarnya.

Rata-rata kotoran sapi yang digunakan itu milik warga sendiri yang kebetulan juga peternak. Namun, limbah sapi yang digunakan terkadang terbatas, sehingga perlu persediaan limbah cukup agar biogas tersebut tetap bisa dimanfaatkan untuk keperluan bahan baku pembuatan energi alternatif ini.

Muhammad roqib
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1434 seconds (0.1#10.140)