Strategi Menhan Wujudkan Pertahanan Indonesia 10 Besar Dunia
A
A
A
JAKARTA - Pemenuhan kekuatan pertahanan Indonesia masuk target 10 besar kekuatan dunia akan dilaksanakan secara bertahap.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menginginkan TNI menggunakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaru yang dipamerkan pada HUT TNI 5 Oktober 2014 lalu di Surabaya sebagai tonggak pembangunan pertahanan Indonesia.
"Target kita minimal melewati 15 besar. Kita lihat 5 Oktober lalu, itu sudah membanggakan. Sudah baik kemampuan laut, udara, darat juga sudah baik," kata Ryamizard di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (13/11/2014).
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menjelaskan, salah satu upaya mengejar target 10 besar tersebut, pihaknya akan meningkatkan industri pertahanan dalam negeri. Setiap melakukan pengadaan alutsista harus ada transfer ilmu antara Indonesia dengan negara yang bekerja sama membangun alutsista.
Lanjutnya, peran serta masyarakat juga harus disiapkan dari sekarang. Bahkan, kata dia, dalam menjaga pertahanan negara, masyarakat juga wajib memiliki rasa cinta tanah air dan menjaga ketahanan negara.
"Ada dua hal, fisik dan nonfisik. Fisik itu, melalui alutsista, nonfisik ini harus kita kembangkan. Mengubah, memacu wawasan kebangsaan itu lebih sulit dari alutsista. Ini kita teruskan dalam satu sampai dua tahun ini bisa meningkat pesat," jelasnya.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menginginkan TNI menggunakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaru yang dipamerkan pada HUT TNI 5 Oktober 2014 lalu di Surabaya sebagai tonggak pembangunan pertahanan Indonesia.
"Target kita minimal melewati 15 besar. Kita lihat 5 Oktober lalu, itu sudah membanggakan. Sudah baik kemampuan laut, udara, darat juga sudah baik," kata Ryamizard di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (13/11/2014).
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menjelaskan, salah satu upaya mengejar target 10 besar tersebut, pihaknya akan meningkatkan industri pertahanan dalam negeri. Setiap melakukan pengadaan alutsista harus ada transfer ilmu antara Indonesia dengan negara yang bekerja sama membangun alutsista.
Lanjutnya, peran serta masyarakat juga harus disiapkan dari sekarang. Bahkan, kata dia, dalam menjaga pertahanan negara, masyarakat juga wajib memiliki rasa cinta tanah air dan menjaga ketahanan negara.
"Ada dua hal, fisik dan nonfisik. Fisik itu, melalui alutsista, nonfisik ini harus kita kembangkan. Mengubah, memacu wawasan kebangsaan itu lebih sulit dari alutsista. Ini kita teruskan dalam satu sampai dua tahun ini bisa meningkat pesat," jelasnya.
(kur)