Kenaikan Harga BBM Dinilai Sakiti Rakyat
A
A
A
JAKARTA - Rencana pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) menuai kecaman.
Politikus Partai Gerindra Ramson Siagian mengungkapkan, langkah Jokowi-JK yang langsung memebuat wacana kenaikan BBM pasca dilantik sesungguhnya menyakiti hati rakyat.
"Karena waktu kampanye, (Jokowi) tidak akan menaikkan BBM bersubsidi. Begitu dilantik yang diekspose kenaikan BBM ini. Wacana kenaikkan BBM hingga Rp3.000 rupiah ini sebenarnya menyakitkan hati rakyat," kata Ramson di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2014).
Anggota Komisi VII DPR yang membidangi persoalan energi ini menilai, langkah pemerintah yang berwacana akan menaikkan harga BBM dinilai tidak tepat.
Menurut dia, saat ini harga minyak dunia sedang menurun. Asumsi harga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari USD105 menjadi USD80.
"Penentuan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah dengan mobs (Mits Oil Plat Singapura). Artinya harga minyak mentah dunia di Singapura USD80. Sudah turun kok malah mau dinaikkan," tuturnya.
Politikus Partai Gerindra Ramson Siagian mengungkapkan, langkah Jokowi-JK yang langsung memebuat wacana kenaikan BBM pasca dilantik sesungguhnya menyakiti hati rakyat.
"Karena waktu kampanye, (Jokowi) tidak akan menaikkan BBM bersubsidi. Begitu dilantik yang diekspose kenaikan BBM ini. Wacana kenaikkan BBM hingga Rp3.000 rupiah ini sebenarnya menyakitkan hati rakyat," kata Ramson di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2014).
Anggota Komisi VII DPR yang membidangi persoalan energi ini menilai, langkah pemerintah yang berwacana akan menaikkan harga BBM dinilai tidak tepat.
Menurut dia, saat ini harga minyak dunia sedang menurun. Asumsi harga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari USD105 menjadi USD80.
"Penentuan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah dengan mobs (Mits Oil Plat Singapura). Artinya harga minyak mentah dunia di Singapura USD80. Sudah turun kok malah mau dinaikkan," tuturnya.
(dam)