MPR Yakin Dualisme DPR Segera Berakhir
A
A
A
JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan yakin persoalan dualisme DPR dalam waktu dekat akan berakhir.
Hal itu diungkapkan Zulkifli saat berbincang santai dengan wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 3 November 2014.
"Tidak ada di negara yang tidak bisa diselesaikan kalau silaturahmi dan mufakat," kata Zulkifli.
Kata dia, saat ini ketua umum partai politik (parpol) dari kedua koalisi yang ada di parlemen juga tengah melakukan komunikasi menyelesaikan persoalan ini.
"Soal DPR sekarang, ketua umum partai sedang bekerja. MPR membantu yakinlah mudah-mudahan sebelum dua minggu sudah selesai, syukur-syukur minggu depan sudah selesai," ujarnya.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menegaskan, solusi yang diambil dalam persoalan ini akan diterima semua pihak tanpa ada istilah menang atau kalah.
"Enggak ada yang kalah dan menang semua menang," kata Zulkifli.
Dualisme DPR muncul pasca Koalisi Indonesia Hebat (KIH) memilih pemimpin sementara DPR. Koalisi yang beranggotakan anggota fraksi partai politik pro pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) itu kecewa dengan pemimpin DPR yang didominasi Koalisi Merah Putih.
Mereka kecewa lantaran menganggap KMP tidak bisa dianggap musyawarah dalam pemilihan ketua dan wakil ketua komisi-komisi di DPR.
Hal itu diungkapkan Zulkifli saat berbincang santai dengan wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 3 November 2014.
"Tidak ada di negara yang tidak bisa diselesaikan kalau silaturahmi dan mufakat," kata Zulkifli.
Kata dia, saat ini ketua umum partai politik (parpol) dari kedua koalisi yang ada di parlemen juga tengah melakukan komunikasi menyelesaikan persoalan ini.
"Soal DPR sekarang, ketua umum partai sedang bekerja. MPR membantu yakinlah mudah-mudahan sebelum dua minggu sudah selesai, syukur-syukur minggu depan sudah selesai," ujarnya.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menegaskan, solusi yang diambil dalam persoalan ini akan diterima semua pihak tanpa ada istilah menang atau kalah.
"Enggak ada yang kalah dan menang semua menang," kata Zulkifli.
Dualisme DPR muncul pasca Koalisi Indonesia Hebat (KIH) memilih pemimpin sementara DPR. Koalisi yang beranggotakan anggota fraksi partai politik pro pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) itu kecewa dengan pemimpin DPR yang didominasi Koalisi Merah Putih.
Mereka kecewa lantaran menganggap KMP tidak bisa dianggap musyawarah dalam pemilihan ketua dan wakil ketua komisi-komisi di DPR.
(dam)