Ketua F-PPP Banting Meja Setelah Sidang Paripurna Ditutup
A
A
A
JAKARTA - Sidang Paripurna DPR ke-IV berlangsung ricuh. Bahkan, politikus Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) menggulingkan dua meja sesaat setelah rapat ditutup.
Hal ini bermula dari pengesahan nama anggota alat kelengkapan dewan (AKD) dari Fraksi PPP. Sehingga masalah internal PPP ikut dibahas dalam rapat paripurna yang seharusnya membahas mengenai pembentukan AKD itu.
Sesaat setelah rapat paripurna ditutup oleh pemimpin sidang, Agus Hermanto, tiba-tiba terdengar suara meja terjatuh. Ternyata meja itu terjatuh karena ditendang oleh politikus PPP Hasrul Azwar.
Tak puas dengan itu, Ketua Fraksi PPP kubu Romi itu ikut menggulingkan meja di sebelahnya dengan tangannya. Otomatis, gelas, botol minuman, mikrofon, dan sejumlah dokumen berserakan di lantai bercampur dengan gelas yang pecah.
Kemudian, Hasrul berjalan menuju podium pimpinan, dia terlihat marah-marah sembari menunjuk ke arah pimpinan yang tengah meninggalkan ruang paripurna, lalu Hasrul pun bergegas meninggalkan ruang paripurna bersama dengan Ketua Umum DPP PPP versi Muktamar VIII Romahurmuziy (Romi).
Para anggota DPR pun langsung bergegas menuju ke tempat jatuhnya meja itu yang berada di baris paling depan, sayap kiri ruang paripurna.
Sebelumnya, rapat paripurna dimulai sekitar pukul 14.30 WIB itu. Rapat dipimpin oleh Agus Hermanto dengan agenda pengesahan pembentukan AKD dari F-PPP yang sudah menyerahkan susunan nama anggota AKDnya pada hari Senin (27/10/2014) lalu.
Kemudian, nama anggota AKD F-PPP itu dimunculkan lewat layar proyeksi di sayap kiri atas meja pimpinan.
"Setuju? Setuju?," kata Agus. Kemudian, tanpa mendengarkan interupsi dari anggota F-PPP. Agus langsung mengetok palu untuk mengesahkan AKD dari F-PPP itu.
Ketukan palu itu disambut dengan hujan interupsi, khususnya dari anggota F-PPP. Sekretaris F-PPP kubu Romi, Arwani Thomafi mengatakan, semestinya apa yang dibacakan oleh ketua tadi harus diperjelas dulu bahwa itu surat usulan dari siapa.
Karena menurut paripurna tanggal 2 Oktober 2014 kemarin sampai hari ini, belum ada perubahan kepemimpinan fraksi yang didengar dan disetujui semua.
"Sehingga kami mohon forum ini menghormati dinamika yang ada di internal partai kami," ujarnya dalam paripurna.
Hal ini bermula dari pengesahan nama anggota alat kelengkapan dewan (AKD) dari Fraksi PPP. Sehingga masalah internal PPP ikut dibahas dalam rapat paripurna yang seharusnya membahas mengenai pembentukan AKD itu.
Sesaat setelah rapat paripurna ditutup oleh pemimpin sidang, Agus Hermanto, tiba-tiba terdengar suara meja terjatuh. Ternyata meja itu terjatuh karena ditendang oleh politikus PPP Hasrul Azwar.
Tak puas dengan itu, Ketua Fraksi PPP kubu Romi itu ikut menggulingkan meja di sebelahnya dengan tangannya. Otomatis, gelas, botol minuman, mikrofon, dan sejumlah dokumen berserakan di lantai bercampur dengan gelas yang pecah.
Kemudian, Hasrul berjalan menuju podium pimpinan, dia terlihat marah-marah sembari menunjuk ke arah pimpinan yang tengah meninggalkan ruang paripurna, lalu Hasrul pun bergegas meninggalkan ruang paripurna bersama dengan Ketua Umum DPP PPP versi Muktamar VIII Romahurmuziy (Romi).
Para anggota DPR pun langsung bergegas menuju ke tempat jatuhnya meja itu yang berada di baris paling depan, sayap kiri ruang paripurna.
Sebelumnya, rapat paripurna dimulai sekitar pukul 14.30 WIB itu. Rapat dipimpin oleh Agus Hermanto dengan agenda pengesahan pembentukan AKD dari F-PPP yang sudah menyerahkan susunan nama anggota AKDnya pada hari Senin (27/10/2014) lalu.
Kemudian, nama anggota AKD F-PPP itu dimunculkan lewat layar proyeksi di sayap kiri atas meja pimpinan.
"Setuju? Setuju?," kata Agus. Kemudian, tanpa mendengarkan interupsi dari anggota F-PPP. Agus langsung mengetok palu untuk mengesahkan AKD dari F-PPP itu.
Ketukan palu itu disambut dengan hujan interupsi, khususnya dari anggota F-PPP. Sekretaris F-PPP kubu Romi, Arwani Thomafi mengatakan, semestinya apa yang dibacakan oleh ketua tadi harus diperjelas dulu bahwa itu surat usulan dari siapa.
Karena menurut paripurna tanggal 2 Oktober 2014 kemarin sampai hari ini, belum ada perubahan kepemimpinan fraksi yang didengar dan disetujui semua.
"Sehingga kami mohon forum ini menghormati dinamika yang ada di internal partai kami," ujarnya dalam paripurna.
(maf)