Enrique, Kebanggaan Indonesia

Minggu, 26 Oktober 2014 - 16:16 WIB
Enrique, Kebanggaan...
Enrique, Kebanggaan Indonesia
A A A
Sejarah kerap menutup kebenaran. Ia selalu memihak orang kuat, penguasa dan bangsa digdaya. Maka, benarlah adagium bahwa sejarah ditulis hanya untuk orang atau bangsa yang menang atau kuat, bukan untuk orang kalah.

Setidaknya, itulah saripati penting bila mencermati buku Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia- Enrique Maluku. Buku ini menggugat kembali pemahaman sejarah dunia yang sudah mapan bertahan dan diterima publik berabad-abad lamanya. Sejarah menulis bahwa Christopher Columbus, Vasco da Gama, Ferdinand Magellan dan Sbastian de Elcano adalah penjelajah samudra yang mengelilingi bumi. Pelaut- pelaut Spanyol dan Portugis digambarkan sebagai pelaut yang sangat ulet dan ahli dalam ilmu pelayaran sehingga mereka mampu menaklukkan samudra luas dan sukses mengelilingi bumi.

Kehadiran buku karya Helmy Yahya dan Reinhard R Tawas ini mematahkan fakta historis itu. Buku ini menjelaskan fakta sesungguhnya, yaitu orang pertama yang berhasil berlayar mengelilingi lingkaran bumi adalah Enrique Maluku, dari Indonesia. Adapun nama orang Eropa yang sukses mengelilingi lingkaran bumi hanya Sbastian de Elcano. Elcano pun mencapainya 17 bulan setelah pencapaian Enrique.

Bagaimana jalan ceritanya? Enrique Maluku lahir pada tahun 1494. Pada 1503 dia berlayar dari Ambon ke Palembang. Artinya, pada tahun itu ia memulai pertualangan mengelilingi bumi. Sekitar tahun 1509/1510 ia berlayar dari Pelembang ke Malaka dan sempat bekerja pada Sultan Mahmud Syah. Pada 1511, penguasa Portugis di bawah pimpinan Alfonso DAlbuquerque menaklukkan Malaka. Saat awal pengepungan Malaka pada 13 Juli 1511, Feerdinand Magellan –salah satu kapten armada Alfonso DAlbuquerque– berhasil menculik lelaki yang kemudian mereka namai Enrique Maluku, sesuai nama St Henry (versi Inggris), Henrique (Portugal) atau Enrique (Spanyol) yang hari raya peringatan jatuh pada 13 Juli itu.

Lalu Magellan - sang kepala ekspedisi penjelajah - membawa Enrique ke Portugal pada 1512. Pada 1517 Magellan bersama Enrique menghadap raja Manuel I dalam rangka mengajukan proposal proyek Armada Maluku, namun raja menolaknya. Tak hilang akal, Magellan dan Enrique lalu pindah ke Sevila, Spanyol, pada 1517. Di Spanyol, pada Januari 1518 keduanya menghadap Raja Charles I (yang juga merangkap tahta suci Roma dengan gelar Charles V). Di istana Valadolid itu mereka menawarkan proyek Armada Maluku. Enrique sengaja diikutsertakan untuk meyakinkan raja. Hasilnya, raja terkesan dengan Enrique sehingga proyek ini disetujui.

Setelah armada Maluku selesai- sebanyak lima kapal: Trinidad, San Antonnio, Concepcion, Victoria, dan Santiago–Magellan memimpin ekspedisi yang menyertakan 237 pelaut. Pada 20 September 1519 Magellan, Enrique (asisten Magellan) bersama Sbastian de Elcano (salah satu pemimpin rombongan) berangkat dari Sanlucar de Barrameda. Bagi Elcano, inilah titik awal pertualangannya mengelilingi bumi. Tujuan pelayaran untuk mencari rute laut baru menuju kepulauan rempahrempah, Maluku. Mereka mengambil rute ke selatan sepanjang pantai Afrika. Setelah menghadapi badai mereka melaju di pesisirSierra Leonedanberbelok ke barat menyeberangi Samudera Atlantik. Mereka kemudian mendekati garis khatulistiwa dan mencapai laut Saragosa, hingga mencapai Brasil.

Pada 31 Maret hingga 21 Agustus 1520 armada mampir di San Julian Argentina, lalu pada 6 Maret 1521 tiba di Mariana dan Guam. Selanjutnya, pada 7 April 1521, mereka tiba di Cebu, Filipina. Di titik inilah Enrique sudah melengkapi putaran 360 derajat mengelilingi bumi dan menjadi orang pertama yang mengelilingi bumi. Pada 27 April 1521 mereka ada di Mactan, Filipina. Terjadi tragedi di Mactan, saat Magellan tewas bertempur. Sementara itu, banyak anak buah Magellan, termasuk Enrique mati diracun dengan intrik perjamuan damai oleh penguasa Mactan. Yang berhasil selamat adalah Sbastian Elcano dan 17 awak kapal. Pada 6 September 1522 Elcano dan 17 awak kapal Vitoria kembali ke Sanclucar de Barrameda, Spanyol. Di sini Elcano melengkapi putaran 360 drajat, namun 17 bulan lebih lama dari pencapaian Enrique.

Buku ini tak perlu diragukan fakta historisnya. Ada dua sumber pokok yang menjadi acuan kebenaran sejarah itu. Pertama, catatan Antonio Pigafetta. Pengelana berdarah Italia itu salah satu yang ikut dalam ekspedisi Armada Maluku. Selama perjalanan Pigafetta kerap bersama Enrique, hal ini terpapar dari catatannya yang banyak bertabur kosakata bahasa Melayu. Di kapal itu hanya Enrique yang menguasai bahasa Melayu. Dalam catatan ini dikatakan Enrique Maluku adalah asisten Magellan. Pigafetta juga mencatat, pelayaran Enrique Maluku bersama Magellan menempuh jarak 80.340 km. Pigafetta menerbitkan bukunya di Paris pada 1525 dengan judul Laporan Perjalanan Pertama Mengelilingi Dunia dalam bahasa Italia.

Kedua, sumber Maximillianus Transylvanus. Sumber ini lebih menegaskan lagi bahwa sosok Enrique Maluku merupakan penerjemah asal Maluku. Maximillianus, wakil tahta suci, menyimpulkan itu setelah mewawancarai 18 awak kapal yang selamat pulang ke Spanyol, di bawah pimpinan Elcano.

Buku ini sangat menarik, tidak hanya dari sisi historis dan gugatan atas sejarah selama ini. Pertama, karena ditulis oleh dua orang yang bukan ahli sejarah. Namun, hasil upaya keduanya telah menjadi sebuah buku sejarah yang bisa menjadi acuan kaum pelajar, mahasiswa, akademisi dan peminat ilmu sejarah.

Donatus Nador
jurnalis KORAN SINDO
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6598 seconds (0.1#10.140)