John Hendrik Ginting, Pendidik Fisik Pemuda Desa

Minggu, 28 September 2014 - 15:10 WIB
John Hendrik Ginting, Pendidik Fisik Pemuda Desa
John Hendrik Ginting, Pendidik Fisik Pemuda Desa
A A A
JAKARTA - Sudah 10 tahun John Hendrik Ginting mendidik anak-anak di desanya. Mantan atlit wushu nasional ini terpanggil hatinya untuk melatih sekumpulan anak miskin di daerah tempat tinggalnya.

Berbekal kemampuan wushu yang dimilikinya, pria 28 tahun ini membuka sasana wushu yang diperuntukkan untuk melatih anak-anak tak mampu. Agar mereka memiliki kegiatan positif untuk disalurkan.

Dari kampung ke kampung, John mulai membuka sasana wushu. Sasana yang dimiliki John bukan layaknya sasana beladiri pada umumnya, namun hanya berbekal rumah tinggal warga yang agak luas dan melakukannya tanpa memungut biaya sepeserpun dari anak-anak. Kini John telah memiliki tiga sasana wushu yang tersebar di tiga kampung.

Modal John sangat terbatas, hanya tekadnya yang keras bisa membuat pria ini bertahan. Sasana yang dimiliki hanya berbekal rumah tinggal warga yang agak luas.

10 tahun sudah perjalanan John bersama anak-anak itu, melatih dengan tekun dan ikhlas tanpa dibayar. Namun tidak ada yang berbeda dari sebelumnya, tempat latihan yang selalu berpindah-pindah karena tidak memiliki sasana sendiri.

Peralatan latihan yang dipakai pun masih sama, perlatan yang dibeli John dari uang tabungannya sendiri sepulang dari pelatihan di China, jumlah yang tergolong besar saat itu. Namun John bangga, hasil dirinya melatih ada dua orang anak didiknya yang berhasil menjadi juara wushu anak-anak tingkat provinsi.

Untuk hidup, John pun menjadi guru honorer di SD dan SMP di Kabanjahe, sebagai guru pendidikan jasmani. Walau penghasilannya hanya Rp150 ribu per bulan, namun John tidak patah semangat mengajar anak-anak muridnya mata pelajaran Penjaskes.

Anak-anak itu memang orang tak punya, namun telah banyak prestasi yang mereka ukir; tidak hanya di tingkat daerah dan nasional bahkan kejuaraan internasional.

Kampung tersebut pun berubah menjadi kampung dengan segudang prestasi. John telah mengajarkan anak-anak itu satu hal, “miskin bukanlah alasan untuk tidak berhasil, jangan takut bermimpi hanya karena miskin”.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9099 seconds (0.1#10.140)