PDIP Harus Dipimpin Trah Bung Karno
A
A
A
SEMARANG - Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo menyambut positif kesediaan Megawati untuk kembali menjadi ketua umum di kongres mendatang.
Bagi Tjahjo, PDIP adalah partai kelompok yang punya kekhasan trah Bung Karno.
"Selama partai ini ada, saya berpendapat yang memimpin keluarga Bung Karno, saya masih ingin partai dipimpin trah Bung Karno," kata Tjahjo, disela Rakernas IV PDIP di Semarang, Sabtu, 20 September kemarin.
Tjahjo menjelaskan, keberadaan PDIP saat ini tidak bisa dilepaskan dari Partai Nasional Indonesia (PNI), yang didirikan Bung Karno. Jadi, jangan dilepaskan dari trah Bung Karno.
Tjahjo menegaskan, karier tertinggi kader PDI Perjuangan di luar trah Bung Karno adalah sebagai sekretaris jenderal (sekjen) seperti yang dijabat dia saat ini.
"Ya jadi sekjen seperti saya, selama 5 tahun. Karena ini partai yang khas," kata Tjahjo.
Menurut Tjahjo, trah keluarga untuk memimpin partai bukanlah hal yang aneh. Di beberapa negara demokrasi, hal ini juga terjadi.
"Di India ada juga partai Gandhi," ujar Tjahjo. memberi contoh.
Soal rekomendasi Rakernas IV untuk menjadikan kembali Megawati ketua umum kembali, menurut Tjahjo, hal itu adalah amanah para kader untuk kongres partai tahun depan.
"Ibu Mega sebagai kader partai diberi amanah kongres, kalau diberikan amanah, ya beliau harus siap," tegas dia.
Bagi Tjahjo, PDIP adalah partai kelompok yang punya kekhasan trah Bung Karno.
"Selama partai ini ada, saya berpendapat yang memimpin keluarga Bung Karno, saya masih ingin partai dipimpin trah Bung Karno," kata Tjahjo, disela Rakernas IV PDIP di Semarang, Sabtu, 20 September kemarin.
Tjahjo menjelaskan, keberadaan PDIP saat ini tidak bisa dilepaskan dari Partai Nasional Indonesia (PNI), yang didirikan Bung Karno. Jadi, jangan dilepaskan dari trah Bung Karno.
Tjahjo menegaskan, karier tertinggi kader PDI Perjuangan di luar trah Bung Karno adalah sebagai sekretaris jenderal (sekjen) seperti yang dijabat dia saat ini.
"Ya jadi sekjen seperti saya, selama 5 tahun. Karena ini partai yang khas," kata Tjahjo.
Menurut Tjahjo, trah keluarga untuk memimpin partai bukanlah hal yang aneh. Di beberapa negara demokrasi, hal ini juga terjadi.
"Di India ada juga partai Gandhi," ujar Tjahjo. memberi contoh.
Soal rekomendasi Rakernas IV untuk menjadikan kembali Megawati ketua umum kembali, menurut Tjahjo, hal itu adalah amanah para kader untuk kongres partai tahun depan.
"Ibu Mega sebagai kader partai diberi amanah kongres, kalau diberikan amanah, ya beliau harus siap," tegas dia.
(whb)