Politikus PDIP Sebut SBY Pandai Pilih Kata
A
A
A
JAKARTA - Politikus PDIP Effendi MS Simbolon menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pandai dalam memilih kata.
Hal itu dikatakan Effendi terkait video Presiden SBY yang beredar di jejaring Youtube, soal pernyataan dan sikapnya terhadap transisi pemerintahan.
"Di Youtube, SBY sangat pandai dalam memilih kosakatanya, sehingga banyak yang terpana karenanya," ucap Effendi dalam Diskusi Polemik Sindo Trijaya Network di Waroeng Daun, Jakarta, Sabtu 30 Agustus 2014.
Mengenai perubahan sikap partainya tentang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Effendi berdalih, PDIP tetap konsisten selama satu dekade, untuk tidak menaikkan harga BBM.
"Kami tetap konsisten, kalau pun itu naik pas pemerintahan Jokowi itu bisa dialihkan sepenuhnya dalam sektor migas yang saat ini sangat minim," ujarnya.
Menurutnya, harga BBM nantinya akan menyesuaikan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) serta harga minyak dunia.
"Itu juga masuk dalam pertimbangan-pertimbangan kami, ini kan dalam keadaan yang darurat politik anggaran walaupun tak populis," pungkasnya.
Hal itu dikatakan Effendi terkait video Presiden SBY yang beredar di jejaring Youtube, soal pernyataan dan sikapnya terhadap transisi pemerintahan.
"Di Youtube, SBY sangat pandai dalam memilih kosakatanya, sehingga banyak yang terpana karenanya," ucap Effendi dalam Diskusi Polemik Sindo Trijaya Network di Waroeng Daun, Jakarta, Sabtu 30 Agustus 2014.
Mengenai perubahan sikap partainya tentang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Effendi berdalih, PDIP tetap konsisten selama satu dekade, untuk tidak menaikkan harga BBM.
"Kami tetap konsisten, kalau pun itu naik pas pemerintahan Jokowi itu bisa dialihkan sepenuhnya dalam sektor migas yang saat ini sangat minim," ujarnya.
Menurutnya, harga BBM nantinya akan menyesuaikan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) serta harga minyak dunia.
"Itu juga masuk dalam pertimbangan-pertimbangan kami, ini kan dalam keadaan yang darurat politik anggaran walaupun tak populis," pungkasnya.
(maf)