Politikus Demokrat: Salahkan Masa Lalu Jadi Kebiasaan Sahabat Kami PDIP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat , Hinca Pandjaitan menyebut menyalahkan masa lalu menjadi kebiasaan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam dialektika bernegara.
Hal itu diungkapkan Hinca mengomentari pernyataan politikus PDIP Hendrawan Supraktikno yang menyebut Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggalkan banyak proyek mangkrak.
Hendrawan menilai SBY meninggalkan ekonomi stabil, datar tapi sulit untuk diakselerasi. Pernyataan Hendrawan menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang menyebut kondisi ekonomi Indonesia pernah meroket saat periode kepemimpinan ayahhnya 2004-2014.
Menurut Hincara, kegagalan harus dihadapi. Tidak lantas menyalahkan masa lalu dalam dialektika bernegara.
"Kegagalan yang terjadi hari ini silakan dihadapi, menyalahkan masa lalu tampaknya jadi kebiasaan sahabat kami dari PDIP yg sulit hilang dari dialektika bernegara," tutur mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat ini melalui akun Twitternya, @hincapandjaitan, Jumat (7/8/2020). ( )
Hinca mengatakan, penguasa yabg tidak tenang, akan tertekn lalu menyerang.
"Penguasa yang tidak tenang biasanya sedang tertekan. Akhirnya hanya bisa menyerang. Menyedihkan," kata Hinca.
Hal itu diungkapkan Hinca mengomentari pernyataan politikus PDIP Hendrawan Supraktikno yang menyebut Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggalkan banyak proyek mangkrak.
Hendrawan menilai SBY meninggalkan ekonomi stabil, datar tapi sulit untuk diakselerasi. Pernyataan Hendrawan menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang menyebut kondisi ekonomi Indonesia pernah meroket saat periode kepemimpinan ayahhnya 2004-2014.
Menurut Hincara, kegagalan harus dihadapi. Tidak lantas menyalahkan masa lalu dalam dialektika bernegara.
"Kegagalan yang terjadi hari ini silakan dihadapi, menyalahkan masa lalu tampaknya jadi kebiasaan sahabat kami dari PDIP yg sulit hilang dari dialektika bernegara," tutur mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat ini melalui akun Twitternya, @hincapandjaitan, Jumat (7/8/2020). ( )
Hinca mengatakan, penguasa yabg tidak tenang, akan tertekn lalu menyerang.
"Penguasa yang tidak tenang biasanya sedang tertekan. Akhirnya hanya bisa menyerang. Menyedihkan," kata Hinca.
(dam)