KPU Yakin Hacker Kesulitan Retas Data Pemilih
A
A
A
JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas meyakini data pemilih tidak akan mudah dijebol (retas) oleh hacker untuk mengacaukan hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
"Tidak mungkin hacker mampu mengubah hasil pemilu. Karena hasil pemilu berlangsung manual, berjenjang, dikontrol masing-masing saksi paslon (pasangan calon) dan diawasi Bawaslu," kata Sigit di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Menurut Sigit, jika hacker berhasil meretas atau merubah hasil pilpres, maka hal tersebut akan mudah ketahuan. Sebab, melalui data formulir C1 yang dilakukan berjenjang, masyarakat juga terlibat menjadi saksi.
Selain itu, data sahih yang didapatkan dan masuk pada database KPU merupakan hasil penghitungan manual yang di lapangan. "Sebab kalau diotak atik angka itu juga pasti sudah ketahuan hasilnya di bawah," ungkapnya.
Namun demikian, pihak KPU mengaku memang sejumlah hacker mencoba meretas data hasil pemilu. Namun, hacker yang terdeteksi tersebut gagal merusak dan merubah data pemilu.
"Mereka masih berusaha masuk. Tapi sejauh ini tidak bisa. Ya mereka mungkin mau masuk merubah gambar atau logo atau apa, tapi sebatas berusaha masuk saja," tandasnya.
"Tidak mungkin hacker mampu mengubah hasil pemilu. Karena hasil pemilu berlangsung manual, berjenjang, dikontrol masing-masing saksi paslon (pasangan calon) dan diawasi Bawaslu," kata Sigit di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Menurut Sigit, jika hacker berhasil meretas atau merubah hasil pilpres, maka hal tersebut akan mudah ketahuan. Sebab, melalui data formulir C1 yang dilakukan berjenjang, masyarakat juga terlibat menjadi saksi.
Selain itu, data sahih yang didapatkan dan masuk pada database KPU merupakan hasil penghitungan manual yang di lapangan. "Sebab kalau diotak atik angka itu juga pasti sudah ketahuan hasilnya di bawah," ungkapnya.
Namun demikian, pihak KPU mengaku memang sejumlah hacker mencoba meretas data hasil pemilu. Namun, hacker yang terdeteksi tersebut gagal merusak dan merubah data pemilu.
"Mereka masih berusaha masuk. Tapi sejauh ini tidak bisa. Ya mereka mungkin mau masuk merubah gambar atau logo atau apa, tapi sebatas berusaha masuk saja," tandasnya.
(kri)