Jimly: Telepon SBY Secara Etika Bisa Bermakna Lain

Rabu, 16 Juli 2014 - 12:41 WIB
Jimly: Telepon SBY Secara...
Jimly: Telepon SBY Secara Etika Bisa Bermakna Lain
A A A
JAKARTA - Meski secara subtansi percakapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik bukan bermakna intervensi, namun secara etika bisa bermakna lain.

"Wajar, isi substansi tidak intervensi. Tetapi orang bisa memberi kesan akrab," kata Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie di kantor DKPP, Jakarta, Rabu (16/7/2014).

Mantan Ketua Mahkamah Kontitusi (MK) ini menyarankan agar lembaga KPU tetap bersikap netral dan menjaga independensinya. Salah satunya dengan membatasi komunikasi di luar internal KPU.

Jimly menjelaskan, pada percakapan antara Presiden SBY dan Ketua KPU, memang kapasitas SBY sebagai kepala negara. Namun katanya, Presiden SBY juga seorang ketua umum partai politik.

"Sekali lagi, etika bukan hanya substansi, tapi citra. Maka KPU harus independen dan harus kelihatan independennya," ujar Jimly.

Seperti diketahui, dua hari pasca pemungutan suara Pemilu Presiden (Presiden) 2014, Presiden SBY diketahui menelepon Ketua KPU Husni Kamil Manik. Diduga dalam percakapan, Presiden SBY menyarankan agar lembaga KPU tetap bekerja secara netral dan profesional.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7569 seconds (0.1#10.140)