Alex Noerdin-ESP Sepakat Menahan Diri Tunggu Hasil KPU
A
A
A
PALEMBANG - Pasca pemungutan suara Pemilu Presiden 9 Juli lalu, kedua Tim Pemenangan pasangan Calon Presiden di Provinsi Sumatera Selatan bersepakat untuk menahan diri menunggu hasil keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli mendatang.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Pemenangan Sumsel Prabowo-Hatta, Alex Noerdin dan Ketua Tim Pemenangan Sumsel Jokowi-Jusuf Kalla, Eddy Santana Putra (ESP) di sela-sela silaturahmi dan Buka bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumsel bersama Tokoh Masyarakat di Hotel Arista Palembang, Senin (14/7/2014).
Dalam kesempatan tersebut, Alex Noerdin mengajak kepada semua lapisan masyarakat dan tim pemenangan Prabowo-Hatta di Sumsel agar tetap menjaga kondusifitas di tengah-tengah masyarakat.
Dengan jangan menjadikan perbedaan kemudian menimbulkan tabir dari kedua belah pihak.
Dalam kehidupan berdemokrasi, perbedaan pendapat atau pilihan dalam berpolitik itu merupakan khasanah yang harus dijunjung tinggi.
Menurutnya, karena adanya perbedaan maka masyarakat hidup saling berdampingan satu sama lain untuk menutupi kekurangan yang satu dan lainnya.
Bukan justru menimbulkan sebuah perpecahan karena hanya bentuk keegoisan. “Kita harus sama-sama menjaga kondisi aman di sekitar kita. Pilpres telah berlalu, mari kita hargai apapun hasilnya nanti dari KPU,” ujar Gubernur Sumsel tersebut.
Alex juga mengapresiasi masyarakat Sumsel yang mampu menciptakan suasana aman dalam Pilpres lalu.
Meski ada ketegangan dari kedua belah pihak yang terjadi dan itu tidak bisa dihindari, namun masyarakat tenang dan tidak terprovokasi.
Senada diungkapkan ESP, mantan Wali Kota Palembang ini mengimbau kepada seluruh tim pemenangan dan relawan Jokowi-JK untuk bisa menahan diri dan tidak mudah tersulut adanya informasi yang berkembang meski menyudutkan, tetapi itu merupakan dinamika dalam perpolitikan.
“Hal itu seakan menjadi warna dan tidak bisa dihindari. Tetapi itulah politik yang merupakan perwujudan dari sebuah demokrasi di negeri ini, “ ucapnya.
ESP menegaskan kalau pihaknya juga siap menunggu dan menghormati apapun bentuk keputusan hasil dari Pilpres lalu.
Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Saud Usman Nasution mengatakan, kalau Pilpres ini situasi yang dihadapi sangat kondusif.
Ini disampaikan kepada semua kabupaten/kota di Sumsel, tidak ada gejolak yang menyebabkan konflik sebagaimana yang terjadi pada Pileg lalu.
“Sebelum dan saat pencoblosan, saya mengunjungi beberapa daerah di Sumsel untuk memastikan kalau tetap kondusif. Semua dapat kita antisipasi sehingga semua tahapan dalam Pilpres ini, dapat dilakukan dengan baik oleh KPU dan jajaran di bawahnya, “ ungkapnya.
Bahkan Jenderal Bintang Dua itu juga mengemukakan kalau daerah-daerah yang sebelumnya dianggap rawan semua tetap terkendali.
“Inilah proses demokrasi semua kita harus mengambil peranan untuk menyukseskannya. Pilpres ini sebaiknya kita serahkan saja kepada penyelenggara pemilu,” kata mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.
Dia juga mengimbau masyarakat agar kiranya jangan euforia dalam merayakan kemenangan. Senantiasa tetap menjaga keharmonisan dan kerukunan dalam selalu hidup berdampingan. Dia menyerukan bertepatan di bulan suci ini, kiranya kegiatan dilakukan bernuansa ibadah.
“Hidup yang humanis itu penting apalagi sekarang bulan Ramadan yang penuh berkah. Alangkah baik kita isi dengan ibadah, jangan ada permusuhan apalagi pertikaian, " pungkasnya.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Pemenangan Sumsel Prabowo-Hatta, Alex Noerdin dan Ketua Tim Pemenangan Sumsel Jokowi-Jusuf Kalla, Eddy Santana Putra (ESP) di sela-sela silaturahmi dan Buka bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumsel bersama Tokoh Masyarakat di Hotel Arista Palembang, Senin (14/7/2014).
Dalam kesempatan tersebut, Alex Noerdin mengajak kepada semua lapisan masyarakat dan tim pemenangan Prabowo-Hatta di Sumsel agar tetap menjaga kondusifitas di tengah-tengah masyarakat.
Dengan jangan menjadikan perbedaan kemudian menimbulkan tabir dari kedua belah pihak.
Dalam kehidupan berdemokrasi, perbedaan pendapat atau pilihan dalam berpolitik itu merupakan khasanah yang harus dijunjung tinggi.
Menurutnya, karena adanya perbedaan maka masyarakat hidup saling berdampingan satu sama lain untuk menutupi kekurangan yang satu dan lainnya.
Bukan justru menimbulkan sebuah perpecahan karena hanya bentuk keegoisan. “Kita harus sama-sama menjaga kondisi aman di sekitar kita. Pilpres telah berlalu, mari kita hargai apapun hasilnya nanti dari KPU,” ujar Gubernur Sumsel tersebut.
Alex juga mengapresiasi masyarakat Sumsel yang mampu menciptakan suasana aman dalam Pilpres lalu.
Meski ada ketegangan dari kedua belah pihak yang terjadi dan itu tidak bisa dihindari, namun masyarakat tenang dan tidak terprovokasi.
Senada diungkapkan ESP, mantan Wali Kota Palembang ini mengimbau kepada seluruh tim pemenangan dan relawan Jokowi-JK untuk bisa menahan diri dan tidak mudah tersulut adanya informasi yang berkembang meski menyudutkan, tetapi itu merupakan dinamika dalam perpolitikan.
“Hal itu seakan menjadi warna dan tidak bisa dihindari. Tetapi itulah politik yang merupakan perwujudan dari sebuah demokrasi di negeri ini, “ ucapnya.
ESP menegaskan kalau pihaknya juga siap menunggu dan menghormati apapun bentuk keputusan hasil dari Pilpres lalu.
Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Saud Usman Nasution mengatakan, kalau Pilpres ini situasi yang dihadapi sangat kondusif.
Ini disampaikan kepada semua kabupaten/kota di Sumsel, tidak ada gejolak yang menyebabkan konflik sebagaimana yang terjadi pada Pileg lalu.
“Sebelum dan saat pencoblosan, saya mengunjungi beberapa daerah di Sumsel untuk memastikan kalau tetap kondusif. Semua dapat kita antisipasi sehingga semua tahapan dalam Pilpres ini, dapat dilakukan dengan baik oleh KPU dan jajaran di bawahnya, “ ungkapnya.
Bahkan Jenderal Bintang Dua itu juga mengemukakan kalau daerah-daerah yang sebelumnya dianggap rawan semua tetap terkendali.
“Inilah proses demokrasi semua kita harus mengambil peranan untuk menyukseskannya. Pilpres ini sebaiknya kita serahkan saja kepada penyelenggara pemilu,” kata mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.
Dia juga mengimbau masyarakat agar kiranya jangan euforia dalam merayakan kemenangan. Senantiasa tetap menjaga keharmonisan dan kerukunan dalam selalu hidup berdampingan. Dia menyerukan bertepatan di bulan suci ini, kiranya kegiatan dilakukan bernuansa ibadah.
“Hidup yang humanis itu penting apalagi sekarang bulan Ramadan yang penuh berkah. Alangkah baik kita isi dengan ibadah, jangan ada permusuhan apalagi pertikaian, " pungkasnya.
(sms)