Gerindra Sebut Pernyataan Burhanudin Takabur

Jum'at, 11 Juli 2014 - 15:14 WIB
Gerindra Sebut Pernyataan Burhanudin Takabur
Gerindra Sebut Pernyataan Burhanudin Takabur
A A A
JAKARTA - Beberapa lembaga survei yang seolah merasa hasil hitung cepat (quick count) miliknya terhadap Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 paling benar, dinilai takabur.

Hal tersebut seperti diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra Harris Bobby Ho. Pasalnya, lembaga survei bukanlah lembaga resmi negara, yang berwenang menetapkan pemenang pilpres.

Bobby mengatakan, dirinya yakin real count pasti lebih akurat daripada hasil hitung cepat (quick count). Ia meminta para lembaga survei itu menghormati proses dan hasil rekapitulasi secara nasional yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Juli 2014 mendatang.

"Pernyataan Burhanudin yang bilang real count KPU salah jika berbeda hasilnya nanti, itu sudah takabur namanya. Real count pasti lebih akurat daripada quick count karena disaksikan mulai dari bawah. Dari tingkat PPK, PPS, sampai atas," ujar Bobby di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Jumat (11/7/2014).

Menurut Bobby, apa yang telah dilakukan lembaga survei dengan merilis hasil quick count yang belum tentu benar hasilnya merupakan bentuk intimidasi opini terhadap proses perhitungan suara yang tengah dilakukan penyelenggara pemilu.

"Sebagai lembaga survei itu tidak pantas dilakukan. Lembaga survei pasti ada margin error-nya. Yang paling berwenang menyatakan benar atau tidak dan siapa presidennya nanti adalah KPU," tuntas dia.

Sebelumnya di media Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi merasa hasil quick count yang dilakukan lembaganya sudah benar. Bahkan dengan lantang, Burhanudin menuding KPU salah jika hasil real count-nya berbeda dengan hasil quick count miliknya.

Dalam quick count yang dilakukan Burhanudin memenangkan pasangan calon presiden (capres) nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan perolehan 52.95 persen. Sementara pasangan capres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya memperoleh 47,05 persen.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7595 seconds (0.1#10.140)