Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Jokowi Keok di TPS si Oneng
Jokowi Keok di TPS si Oneng
A
A
A
DEPOK - Pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 yakni Jokowi - JK kalah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 23 di RW 06, Kelurahan Kukusan, Beji, Depok.
Padahal TPS tersebut merupakan TPS tempat politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke 'Oneng' Diah Pitaloka mencoblos.
Ketua KPPS 23 Suyatno mengatakan hasil perhitungan suara yakni 211 suara untuk pasangan Prabowo - Hatta. Sedangkan pasangan Jokowi - JK hanya mampu meraih 141 suara.
"Pasangan nomor urut 1 yakni 211, psangan nomor urut 2 yakni 141. Suara tidak sah yakni 5, total DPT ada 457, tidak hadir seluruhnya," ungkap Suyatno di lokasi, Rabu (9/7/2014).
Sementara itu Rieke meminta seluruh kader dan saksi jangan lengah untuk menjaga suara capres dan cawapres Jokowi - JK. Ia juga meminta rakyat agar tak takut terhadap ancaman intimidasi apapun.
"Tetap jangan lengah, jaga suara sampai perhitungan selesai. Jangan takut intimidsasi apapun, rekam naikan ke media sosial, kontrol bisa dilakukan sendiri, jangan sampai ada praktek curi suara. Kekuasaan halalkan segala cara," paparnya.
Padahal TPS tersebut merupakan TPS tempat politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke 'Oneng' Diah Pitaloka mencoblos.
Ketua KPPS 23 Suyatno mengatakan hasil perhitungan suara yakni 211 suara untuk pasangan Prabowo - Hatta. Sedangkan pasangan Jokowi - JK hanya mampu meraih 141 suara.
"Pasangan nomor urut 1 yakni 211, psangan nomor urut 2 yakni 141. Suara tidak sah yakni 5, total DPT ada 457, tidak hadir seluruhnya," ungkap Suyatno di lokasi, Rabu (9/7/2014).
Sementara itu Rieke meminta seluruh kader dan saksi jangan lengah untuk menjaga suara capres dan cawapres Jokowi - JK. Ia juga meminta rakyat agar tak takut terhadap ancaman intimidasi apapun.
"Tetap jangan lengah, jaga suara sampai perhitungan selesai. Jangan takut intimidsasi apapun, rekam naikan ke media sosial, kontrol bisa dilakukan sendiri, jangan sampai ada praktek curi suara. Kekuasaan halalkan segala cara," paparnya.
(ysw)
Explore More
