18 Tahanan KPK Gunakan Hak Pilih
A
A
A
JAKARTA - Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyalurkan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) 18 Rumah Tahanan (Rutan) KPK, Kecamatan Setyabudi, Keluarhan Karet. Pada TPS ini ada 18 pemilih yang ikut menentukan siapa presiden mendatang sebagai pengganti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Para tahanan KPK ini mulai mencoblos sejak pukul 9.15 WIB dimulai dari tahanan yang mendekam di Rutan Guntur, Jakarta Selatan.
Berdasarkan pantauan Sindonews di lokasi, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq mendapat giliran pertama. Namun, Luthfi hanya tersenyum tidak berkomentar kepada wartawan yang meminta konfirmasi mengenai pilpres ini.
Setelah Luthfi menyusul kemudian tahan KPK lainnya, Budi Mulya terdakwa kasus Bank Century, mantan Wakil Rektor UI Tafsir Nurchamit kasus korupsi IT perpustakaan Universitas Indonesia, Heru Sulaksono yang terlibat kasus korupsi Darmaga Sabang, Bupati Biak Yesaya Sombuk, dan mantan kepala Badan pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti) Syahrul R Sampurnajaya.
Selang beberapa waktu kemudian para tahanan KPK yang tinggal di Rutan KPK, Kuningan Jakarta Selatan mendapat giliran menyalurkan hak pilihnya seperti mantan anggota DPR Choirun Nisa terpidana kasus dugaan suap sengketa Pemilukada Gunung Mas Kalimantan, Susi Tur Andayani advokad dan Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri Arta Meris Simbolon.
Selainitu mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, Bupati Bogor Rahmat Yasin, Ahmad Fatanah, Bos PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo, mantan Menpora Andi Alifian Mallarangeng juga memberikan hak pilihnya.
Bahkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Direktur PT Papua Indah Perkara Teddy Renyut, Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) Budi Santoso Pemilik PT Bali Pasifik Pragama Tubagus Chairi Wardana alias Wawan juga memberikan hak pilih.
Sementara itu, anggota panitia pemungutan suara (PPS) 18 Kelurahan Karet, Sutrisno mengatakan, jumlah pemilih di Rutan KPK sebenarnya ada 21, namun tiga tahanan sudah pindah ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin. "Ada 21 tahanan, tiga pindah ke Bandung," tukas Sutrisno di TPS 18 Rutan KPK, Jakarta, Rabu (9/7/2014).
Para tahanan KPK ini mulai mencoblos sejak pukul 9.15 WIB dimulai dari tahanan yang mendekam di Rutan Guntur, Jakarta Selatan.
Berdasarkan pantauan Sindonews di lokasi, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq mendapat giliran pertama. Namun, Luthfi hanya tersenyum tidak berkomentar kepada wartawan yang meminta konfirmasi mengenai pilpres ini.
Setelah Luthfi menyusul kemudian tahan KPK lainnya, Budi Mulya terdakwa kasus Bank Century, mantan Wakil Rektor UI Tafsir Nurchamit kasus korupsi IT perpustakaan Universitas Indonesia, Heru Sulaksono yang terlibat kasus korupsi Darmaga Sabang, Bupati Biak Yesaya Sombuk, dan mantan kepala Badan pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti) Syahrul R Sampurnajaya.
Selang beberapa waktu kemudian para tahanan KPK yang tinggal di Rutan KPK, Kuningan Jakarta Selatan mendapat giliran menyalurkan hak pilihnya seperti mantan anggota DPR Choirun Nisa terpidana kasus dugaan suap sengketa Pemilukada Gunung Mas Kalimantan, Susi Tur Andayani advokad dan Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri Arta Meris Simbolon.
Selainitu mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, Bupati Bogor Rahmat Yasin, Ahmad Fatanah, Bos PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo, mantan Menpora Andi Alifian Mallarangeng juga memberikan hak pilihnya.
Bahkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Direktur PT Papua Indah Perkara Teddy Renyut, Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) Budi Santoso Pemilik PT Bali Pasifik Pragama Tubagus Chairi Wardana alias Wawan juga memberikan hak pilih.
Sementara itu, anggota panitia pemungutan suara (PPS) 18 Kelurahan Karet, Sutrisno mengatakan, jumlah pemilih di Rutan KPK sebenarnya ada 21, namun tiga tahanan sudah pindah ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin. "Ada 21 tahanan, tiga pindah ke Bandung," tukas Sutrisno di TPS 18 Rutan KPK, Jakarta, Rabu (9/7/2014).
(kur)