Menjaga Masa Tenang

Senin, 07 Juli 2014 - 13:30 WIB
Menjaga Masa Tenang
Menjaga Masa Tenang
A A A
SUDAH sebulan lebih kita disibukkan dengan kampanye dari dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Mulai kemarin, tahapan pemilu sudah memasuki minggu tenang sebelum hari pencoblosan pada Rabu (9/7) mendatang.

Dalam masa tenang ini, setiap calon dan para simpatisannya harus benar-benar bisa mematuhi setiap aturan yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tujuannya agar pelaksanaan pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik tanpa adanya noda yang bisa mencederai demokrasi yang telah dibangun dengan susah payah di negara ini. Masa kampanye sudah terlewati. Puncaknya ditandai dengan pelaksanaan debat kelima capres-cawapres pada Sabtu (5/7) malam.

Kedua kandidat, Prabowo-Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sudah memaparkan visi-misinya dalam debat tersebut. Sekarang masyarakat sudah bisa menilai siapa yang akan dipercaya memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Saat ini, kita harus memberikan apresiasi kepada seluruh elemen dan stakeholder, terutama para kandidat dan simpatisannya yang telah bisa menjaga masa kampanye ini berjalan dengan baik.

Terbukti, tidak ada kegaduhan berarti yang terjadi dan bisa berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan di masyarakat. Meski kedua simpatisan sama-sama militan, mereka bisa menahan diri sehingga bisa tercipta suasana politik yang kondusif hingga saat ini. Apresiasi juga patut disematkan kepada aparat keamanan yang mampu memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat Indonesia menghadapi suksesi kepemimpinan yang sebentar lagi akan berlangsung.

Terjadinya riak-riak kecil di lapangan akibat persaingan dua kubu kandidat capres masih dalam tataran kewajaran. Coba saja kita tengok di negara lain, bagaimana persaingan dalam pemilu bisa menyebabkan perpecahan bangsa. Alhamdulillah pula hal itu tidak terjadi di negeri yang kita cintai bersama ini. Kita bisa melihat bagaimana stabilitas politik dan keamanan dapat terjaga di seluruh Nusantara.

Tentu hal ini sungguh membanggakan dan harus terus dipelihara. Yang jelas, fenomena ini memberikan makna positif yang bagi keberlangsungan Indonesia kedepan. Pertama, apa yang sedang terjadi saat ini sekaligus menepis anggapan atau prediksi dari sejumlah pengamat tentang kerasnya persaingan dua kandidat Pilpres 2014 yang berpotensi menimbulkan instabilitas keamanan nasional ternyata tidak terbukti.

Fakta ini bukti kuat kedewasaan masyarakat Indonesia dalam berdemokrasi tak perlu diragukan. Kita bersama harus bisa memelihara ”prestasi” itu dengan baik. Semua pihak harus sepakat bahwa apa yang kita lakukan ini sematamata untuk kebaikan bangsa ini ke depan, siapa pun yang terpilih nanti. Jangan sampai dukungan ke salah satu calon membutakan kita sehingga malah melakukan hal-hal yang kontraproduktif bagi kemajuan bangsa ini ke depan.

Siapa pun yang mengaku cinta Indonesia harus menyadari hal itu, bahwa kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia adalah prioritas nomor satu. Bukan nomor dua atau nomor tiga dan seterusnya. Begitu pula dalam masa minggu tenang ini, setiap kandidat dan simpatisannya harus benar-benar menaati ketentuan yang dipersyaratkan. Dalam masa tenang (6-8 Juli) ini, tiap kandidat capres-cawapres termasuk para pendukungnya diharapkan tidak melakukan kegiatan yang dapat masuk dalam kategori kampanye.

Sesuai dengan UU No 2/2008 tentang Pemilu Presiden dan Peraturan KPU No 16/2014 tentang Masa Tenang, kampanye yang dimaksud adalah melakukan aktivitas untuk meyakinkan masyarakat pemilih melalui pemaparan visi misi dan program pasangan calon. Lembaga penyiaran juga menyiarkan iklan, rekam jejak pasangan calon atau bentuk lain yang mengarah pada kepentingan kampanye atau merugikan pasangan calon.

Seluruh spanduk, pamlet kampanye capres yang ada di jalan-jalan maupun tempat umum lainnya harus dihilangkan. Berbagai aturan itu harus benar-benar diperhatikan seluruh stakeholder yang ada. Karena kegiatan kampanye di masa tenang, selain bisa dijatuhi hukuman pidana, juga dapat memicu munculnya konflik yang pada akhirnya bisa mengancam keamanan nasional.

Marilah kita bersama menjaga ketertiban agar setiap tahapan pemilu ini berjalan dengan baik dan lancar, termasuk nanti siapa pun yang menjadi pemenang atau menjadi presiden periode 2014-2019. Gunakanlah hak pilih Anda untuk ikut berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0060 seconds (0.1#10.140)