Jelang Pilpres Bali Siaga Satu
A
A
A
DENPASAR - Menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden, Bali siaga satu. Kepala Kepolisian Daerah Bali, Inpektur Jenderal Polisi Abertus Julius Benny Mokalu mengatakan, secara umum Bali masih aman dan terkendali. Bali merupakan daerah wisata dan barometer keamanan nusantara untuk itu daerah ini siaga satu.
Untuk pengamanan pintu masuk Bali akan diperketat selain itu juga dipantau dengan alat-lat modern, dan dijaga selama 24 jam baik dari udara, darat maupun laut.
Menurut Kapolda, ancaman adanya teroris selalu ada, para teroris itu bergerak dibawah permukaan, dan itu menjadi ancaman.
“Untuk kerawanan pada pilpres ini semua daerah memiliki kerawanan, tidak ada daerah yang tidak rawan, kami tidak bisa memprediksi daerah yang rawan, semua wilayah itu sensitif, kejahatan itu dimana-mana. Ada daerah yang kelihatanya tenang ternyata potensi kerawanan tinggi juga ada,” ungkapnya usai apel, di Lapangan Bajre Sandi, Renon, Denpasar, Senin, (7/7/2014).
Benny menjelaskan, tidak tahu sampai kapan Bali siaga satu, untuk pengamanan di Bali merupakan barometer Indonesia, sehingga TNI dan Polri siap mengamankan Bali.
Untuk menjaga keamanan Bali sudah disiapkan sekitar 13.000 personel dari 2/3 disiagakan untuk menjaga pencoblosan presiden dan wakil presiden, satu TPS satu personel.
Tidak hanya di TPS saja yang dijaga ketat tetapi tempat keramaian, seperti pusat perbelanjaan, dan KPU, Bawaslu juga akan dijaga ketat.
Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya menjelaskan, Bali merupakan daerah wisata, tidak boleh main-main menjaga Bali, maka dari itu bahwa saat ini siaga satu.
“Sejauh ini Bali masih aman, dan tidak ada potensi kerawanan tersendiri semuanya masih aman,” kata mantan Danjen Kopassus ini.
Untuk pengamanan pintu masuk Bali akan diperketat selain itu juga dipantau dengan alat-lat modern, dan dijaga selama 24 jam baik dari udara, darat maupun laut.
Menurut Kapolda, ancaman adanya teroris selalu ada, para teroris itu bergerak dibawah permukaan, dan itu menjadi ancaman.
“Untuk kerawanan pada pilpres ini semua daerah memiliki kerawanan, tidak ada daerah yang tidak rawan, kami tidak bisa memprediksi daerah yang rawan, semua wilayah itu sensitif, kejahatan itu dimana-mana. Ada daerah yang kelihatanya tenang ternyata potensi kerawanan tinggi juga ada,” ungkapnya usai apel, di Lapangan Bajre Sandi, Renon, Denpasar, Senin, (7/7/2014).
Benny menjelaskan, tidak tahu sampai kapan Bali siaga satu, untuk pengamanan di Bali merupakan barometer Indonesia, sehingga TNI dan Polri siap mengamankan Bali.
Untuk menjaga keamanan Bali sudah disiapkan sekitar 13.000 personel dari 2/3 disiagakan untuk menjaga pencoblosan presiden dan wakil presiden, satu TPS satu personel.
Tidak hanya di TPS saja yang dijaga ketat tetapi tempat keramaian, seperti pusat perbelanjaan, dan KPU, Bawaslu juga akan dijaga ketat.
Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya menjelaskan, Bali merupakan daerah wisata, tidak boleh main-main menjaga Bali, maka dari itu bahwa saat ini siaga satu.
“Sejauh ini Bali masih aman, dan tidak ada potensi kerawanan tersendiri semuanya masih aman,” kata mantan Danjen Kopassus ini.
(sms)