Soal Tank Leopard, Jokowi Dinilai Keliru
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai Calon Presiden Joko Widodo mendapatkan informasi keliru dalam menjelaskan mengenai tank Leopard.
Dalam postur pertahanan angkatan darat (AD), kata Mahfudz, Indonesia belum memiliki tank tempur utama (main battle tank). "Kami hanya memiliki tank-tank zaman dulu yang sudah usang, yakni Scorpion dan AMX. Kebutuhan TNI untuk tank berat sudah masuk kajian TNI," ujar Mahfudz di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Dia juga menjelaskan bahwa perdebatan mengenai tank Leopard hanya masalah pilihan jenis. Ada yang sejumlah negara yang diusulkan menjadi mitra dalam pengadaan tank Leopard.
"Saat itu ada yang mengusulkan Leopard dari Jerman, terus Rusia, Amerika. Tapi sama-sama main battle tank," terangnya.
Setelah melalui pembahasan panjang antara pemerintah dengan Komisi I DPR dan semua fraksi sepakat membeli tank Leopard langsung dari Jerman.
Dia menjelaskan, tank Leopard yang akan didatangkan telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan di dalam negeri. "Paket yang dikirim ke Indonesia sudah sesuai dan namanya juga diubah jadi Leopard RI. Saya melihat ada informasi yang tidak lengkap atau keliru kepada Jokowi," katanya.
Pada debat capres sesi ketiga pada Minggu 22 Juni lalu, Jokowi mempertanyakan tentang pengadaan tank Leopard yang dinilainya tidak sesuai dengan kondisi daratan di Indonesia.
Jokowi mengatakan, tank itu akan merusak jalan-jalan yang akan dilalui karena beratnya mencapai 60 ton.
Dalam postur pertahanan angkatan darat (AD), kata Mahfudz, Indonesia belum memiliki tank tempur utama (main battle tank). "Kami hanya memiliki tank-tank zaman dulu yang sudah usang, yakni Scorpion dan AMX. Kebutuhan TNI untuk tank berat sudah masuk kajian TNI," ujar Mahfudz di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Dia juga menjelaskan bahwa perdebatan mengenai tank Leopard hanya masalah pilihan jenis. Ada yang sejumlah negara yang diusulkan menjadi mitra dalam pengadaan tank Leopard.
"Saat itu ada yang mengusulkan Leopard dari Jerman, terus Rusia, Amerika. Tapi sama-sama main battle tank," terangnya.
Setelah melalui pembahasan panjang antara pemerintah dengan Komisi I DPR dan semua fraksi sepakat membeli tank Leopard langsung dari Jerman.
Dia menjelaskan, tank Leopard yang akan didatangkan telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan di dalam negeri. "Paket yang dikirim ke Indonesia sudah sesuai dan namanya juga diubah jadi Leopard RI. Saya melihat ada informasi yang tidak lengkap atau keliru kepada Jokowi," katanya.
Pada debat capres sesi ketiga pada Minggu 22 Juni lalu, Jokowi mempertanyakan tentang pengadaan tank Leopard yang dinilainya tidak sesuai dengan kondisi daratan di Indonesia.
Jokowi mengatakan, tank itu akan merusak jalan-jalan yang akan dilalui karena beratnya mencapai 60 ton.
(dam)