Jihad Pemuda Muslim Sukabumi untuk Prabowo-Hatta
Jihad Pemuda Muslim Sukabumi untuk Prabowo-Hatta
A
A
A
JAKARTA - Puluhan massa dari organisasi masyarakat Gabungan Persaudaraan Pemuda Muslim (GPPM) Sukabumi deklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Ikrar jihad untuk memenangkan Prabowo-Hatta pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, diucapkan di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (18/6/2014).
Perwakilan GPPM yang mewakili 25.000 anggota di Sukabumi siap mencoblos nomor satu. Menurut Dewan Penasihat GPPM Pusat, Asep Saipussalam, pemimpin Indonesia ke depan harus memprioritaskan pembangunan di beberapa bidang utama, seperti ekonomi, politik, keamanan, dan pendidikan.
"Di Sukabumi masih banyak pengangguran. Kami ormas Islam kebanyakan adalah pendidik di sekolah dan pesantren," ujar Asep di Rumah Polonia, Jakarta.
"Saat ini pendidikan SMP sederajat sudah dapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS), ke depan semoga dapat dibebaskan sampai tingkat SLTA," imbuhnya.
Kenapa pihaknya mendukung Prabowo-Hatta, Asep mengatakan, capres nomor urut satu itu adalah sosok yang tegas, bersih, dan jujur. Ia berharap, di bawah kepemimpinan Prabowo, stabilitas keamanan NKRI yang akhir-akhir ini sering dirong-rong negara tetangga, dapat dipastikan. "Apalagi beliau dari militer," ujarnya.
Menurut Asep, deklarasi yang dilakukan GPPM ini murni dulakukan atas keinginan kader dari bawah, bukan mengikuti ormas Islam yang lebih dulu berikrar mendukung Prabowo-Hatta. Seperti diketahui, sebelumnya, Front Pembela Islam pimpinan Habib Riziq Sihab telah deklarasikan dukungan kepada pasangan nomor urut satu.
"Inisiatif ini murni. Mungkin ada sinergi dengan FPI karena visi misi kami sama, yaitu menegakkan amar maruf nahi munkar. Barangkali saudara-saudara terserah mengartikan niatan masung-masing," ujarnya.
Sebagai upaya memenangkan Prabowo-Hatta pada 9 Juli nanti, meskipun pilpres dilaksanakan tepat pada Ramadan, kader-kader GPPM di Sukabumi siap mengawal suara mulai dari tingkat TPS hingga Kecamatan.
Target mereka adalah meraup 70 persen suara di Sukabumi. "Di bulan Ramadan dan di luar bulan Ramadan sama saja. Namun, saat bulan Ramadhan kami lebih enjoy, lebih terasa nuansa jihadnya," pungkasnya.
Ikrar jihad untuk memenangkan Prabowo-Hatta pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, diucapkan di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (18/6/2014).
Perwakilan GPPM yang mewakili 25.000 anggota di Sukabumi siap mencoblos nomor satu. Menurut Dewan Penasihat GPPM Pusat, Asep Saipussalam, pemimpin Indonesia ke depan harus memprioritaskan pembangunan di beberapa bidang utama, seperti ekonomi, politik, keamanan, dan pendidikan.
"Di Sukabumi masih banyak pengangguran. Kami ormas Islam kebanyakan adalah pendidik di sekolah dan pesantren," ujar Asep di Rumah Polonia, Jakarta.
"Saat ini pendidikan SMP sederajat sudah dapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS), ke depan semoga dapat dibebaskan sampai tingkat SLTA," imbuhnya.
Kenapa pihaknya mendukung Prabowo-Hatta, Asep mengatakan, capres nomor urut satu itu adalah sosok yang tegas, bersih, dan jujur. Ia berharap, di bawah kepemimpinan Prabowo, stabilitas keamanan NKRI yang akhir-akhir ini sering dirong-rong negara tetangga, dapat dipastikan. "Apalagi beliau dari militer," ujarnya.
Menurut Asep, deklarasi yang dilakukan GPPM ini murni dulakukan atas keinginan kader dari bawah, bukan mengikuti ormas Islam yang lebih dulu berikrar mendukung Prabowo-Hatta. Seperti diketahui, sebelumnya, Front Pembela Islam pimpinan Habib Riziq Sihab telah deklarasikan dukungan kepada pasangan nomor urut satu.
"Inisiatif ini murni. Mungkin ada sinergi dengan FPI karena visi misi kami sama, yaitu menegakkan amar maruf nahi munkar. Barangkali saudara-saudara terserah mengartikan niatan masung-masing," ujarnya.
Sebagai upaya memenangkan Prabowo-Hatta pada 9 Juli nanti, meskipun pilpres dilaksanakan tepat pada Ramadan, kader-kader GPPM di Sukabumi siap mengawal suara mulai dari tingkat TPS hingga Kecamatan.
Target mereka adalah meraup 70 persen suara di Sukabumi. "Di bulan Ramadan dan di luar bulan Ramadan sama saja. Namun, saat bulan Ramadhan kami lebih enjoy, lebih terasa nuansa jihadnya," pungkasnya.
(maf)
Explore More