Kronologi Penangkapan Bupati Biak Papua
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Hotel Acacia Jakarta. Dalam operasi tersebut KPK mengamankan enam orang, salah satunya Bupati Biak Numfor, Papua, Yesaya Sombuk (YS).
"Berkaitan dengan kegiatan semalam, pukul 21.30 WIB penyidik mengamankan enam orang, lokasi kejadiannya di Hotel Acacia di Matraman," kata Jubir KPK Johan Budi SP di kantornya, Jakarta, Selasa (17/6/2014).
Johan menjelaskan, sekitar pukul 21.00 WIB lebih, TM dari swasta bertemu dengan Kepala Dinas Penanggulangan Bencana Kabupaten Biak, berinisial Y di sebuah Restoran di Hotel Acacia.
Setelah menggelar pertemuan, TM dan Y menuju ke sebuah kamar di Lantai 7 hotel tersebut, dalam kamar itu ada Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk (YS). Kemudian, TM dan Y keluar dari kamar.
"Setelah itu, dua orang tadi baik TM dan Y keluar dari kamar, tidak jauh dari situ kemudian penyidik melakukan penangkapan, kemudian keduanya dibawa ke kamar Lantai 7 di sana didapati ada Bupati Biak YS," kata Johan.
Dalam kamar itu, Tim KPK menemukan sebuah tas hitam berisi uang dolar Singapura. Uang tersebut dibungkus dengan amplop putih, tim KPK juga mengamankan satu mobil Mazda Warna merah.
"Dolar ini terbagi dalam pecahann 10 ribu dan 1.000. Jumlahnya sekitar 100 ribu dolar Singapura," jelas Johan.
Dalam operasi tersebut, tim KPK juga mengamankan dua sopir yakni sopir TM dan YS dan seorang ajudan. Johan menjelaskan semua yang diamankan KPK statusnya masih terperiksa. Saat bersamaan, KPK menyegel ruangan di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).
"Hingga kini keenam orang tersebut masih menjalani pemeriksaan jadi statusnya masih terperiksa, semua yang diamankan statusnya adalah terperiksa, penyidik punya waktu 1x24 jam untuk simpulkan terjadi tipikor atau tidak," pungkasnya.
"Berkaitan dengan kegiatan semalam, pukul 21.30 WIB penyidik mengamankan enam orang, lokasi kejadiannya di Hotel Acacia di Matraman," kata Jubir KPK Johan Budi SP di kantornya, Jakarta, Selasa (17/6/2014).
Johan menjelaskan, sekitar pukul 21.00 WIB lebih, TM dari swasta bertemu dengan Kepala Dinas Penanggulangan Bencana Kabupaten Biak, berinisial Y di sebuah Restoran di Hotel Acacia.
Setelah menggelar pertemuan, TM dan Y menuju ke sebuah kamar di Lantai 7 hotel tersebut, dalam kamar itu ada Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk (YS). Kemudian, TM dan Y keluar dari kamar.
"Setelah itu, dua orang tadi baik TM dan Y keluar dari kamar, tidak jauh dari situ kemudian penyidik melakukan penangkapan, kemudian keduanya dibawa ke kamar Lantai 7 di sana didapati ada Bupati Biak YS," kata Johan.
Dalam kamar itu, Tim KPK menemukan sebuah tas hitam berisi uang dolar Singapura. Uang tersebut dibungkus dengan amplop putih, tim KPK juga mengamankan satu mobil Mazda Warna merah.
"Dolar ini terbagi dalam pecahann 10 ribu dan 1.000. Jumlahnya sekitar 100 ribu dolar Singapura," jelas Johan.
Dalam operasi tersebut, tim KPK juga mengamankan dua sopir yakni sopir TM dan YS dan seorang ajudan. Johan menjelaskan semua yang diamankan KPK statusnya masih terperiksa. Saat bersamaan, KPK menyegel ruangan di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).
"Hingga kini keenam orang tersebut masih menjalani pemeriksaan jadi statusnya masih terperiksa, semua yang diamankan statusnya adalah terperiksa, penyidik punya waktu 1x24 jam untuk simpulkan terjadi tipikor atau tidak," pungkasnya.
(kri)