Tim Jokowi-JK Bantah Mesin Parpol Koalisinya Lemah
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa mandeknya elektabilitas calon presiden (Capres) Joko Widodo salah satunya disebabkan oleh mesin partai politik (parpol) koalisi pendukungnya tidak berjalan maksimal.
Namun hasil penelitian ini mendapat reaksi keras dari internal tim pemenangan pasangan capres nomor urut 2. Susaningtyas NH Kertopati selaku tim pemenangan bidang survei Joko Widodo-Jusuf Kalla mempertanyakan hasil penelitian tersebut.
"Ini kan repotnya survei di Indonesia tidak jelas siapa respondennya, metodenya, variable pengukurnya," ujar wanita yang akrab disapa Nuning ini kepada Sindonews, Jumat (13/6/2014).
Nuning mengatakan, selama ini mesin parpol koalisi pendukung pasangan yang dikenal Jokowi-JK itu berjalan sesuai dengan ritme dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo selaku ketua tim pemenangan.
"Saya melihat bagus. Memang ada beberapa kegiatan yang terpisah yang mengatasnamakan tim pemenangan tapi semua terkoordinasi dengan baik," tukasnya.
Sebelumnya LSN membeberkan beberapa faktor mandeknya elektabilitas Jokowi. Selain masyarakat mulai jenuh dengan pencitraan Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu, juga dipengaruhi tidak maksimalnya parpol koalisi pendukung Jokowi-JK.
"Mesin partai pendukung Jokowi-JK tidak bekerja optimal sebagaimana mesin partai-partai pengusung Prabowo-Hatta," terang peneliti utama LSN Dipa Pradipta dalam pemaparan hasil surveinya di Hotel Le Meredien, Jakarta, Kamis, 12 Juni 2014.
Namun hasil penelitian ini mendapat reaksi keras dari internal tim pemenangan pasangan capres nomor urut 2. Susaningtyas NH Kertopati selaku tim pemenangan bidang survei Joko Widodo-Jusuf Kalla mempertanyakan hasil penelitian tersebut.
"Ini kan repotnya survei di Indonesia tidak jelas siapa respondennya, metodenya, variable pengukurnya," ujar wanita yang akrab disapa Nuning ini kepada Sindonews, Jumat (13/6/2014).
Nuning mengatakan, selama ini mesin parpol koalisi pendukung pasangan yang dikenal Jokowi-JK itu berjalan sesuai dengan ritme dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo selaku ketua tim pemenangan.
"Saya melihat bagus. Memang ada beberapa kegiatan yang terpisah yang mengatasnamakan tim pemenangan tapi semua terkoordinasi dengan baik," tukasnya.
Sebelumnya LSN membeberkan beberapa faktor mandeknya elektabilitas Jokowi. Selain masyarakat mulai jenuh dengan pencitraan Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu, juga dipengaruhi tidak maksimalnya parpol koalisi pendukung Jokowi-JK.
"Mesin partai pendukung Jokowi-JK tidak bekerja optimal sebagaimana mesin partai-partai pengusung Prabowo-Hatta," terang peneliti utama LSN Dipa Pradipta dalam pemaparan hasil surveinya di Hotel Le Meredien, Jakarta, Kamis, 12 Juni 2014.
(kur)