Cegah Korupsi, Fadli Zon Setuju Gaji Aparatur Naik
A
A
A
JAKARTA - Untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat negara, Capres dan Cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengusulkan agar kualitas hidup pejabat negara harus ditingkatkan.
Hal tersebut seperti disampaikan Prabowo saat memaparkan visi-misinya terkait pemberantasan korupsi dalam debat kandidat capres-cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Balai Sabini, Senin 9 Juni 2014 malam.
Menurut Sekretaris Tim Pemenangan Koalisi Merah Putih Fadli Zon, gaji aparatur pemerintah perlu ditingkatkan. Hal ini mengingat tanggung jawab yang diemban pejabat negara itu sangat besar dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Mereka ini orang-orang yang bekerja mengambil kebijakan dan juga menjalankan kebijakan. Nah aparatur ini kalau mereka gaji tidak cukup bisa cenderung mencari-cari uang dari yang lain. Termasuk juga korupsi," ujar Fadli di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (10/6/2014).
Ia menambahkan, selain meningkatkan kesejahteraan, yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan produktifitas kinerja para aparatur ini. "Jadi jangan naik gaji tapi kinerja tidak ada. Itu berbahaya," ujar Fadli.
Bukankah dengan menaikkan gaji pegawai, sama dengan ongkos pengeluaran pemerintah juga akan naik? Menanggapi hal tersebut politikus Partai Gerindra ini mengatakan hal tersebut ada benarnya. Namun, jika hal tersebut diiringi dengan produktifitas dan peningkatan kinerja maka tidak ada istilah pemborosan.
Menurutnya, ongkos-ongkos yang membengkak tersebut dapat ditalangi dengan menekan pos anggaran lain yang belum pasti digunakan. "Dana bansos yang belum tentu sampai kepada masyarakat itu bisa dialihkan," ujarnya.
Fadli yakin, ketika kita dapat memberantas korupsi hingga akarnya, maka bangsa ini akan maju. "Korupsi harus dikurangi, diberantas secara bertahap. Tutup peluang orang-orang untuk melakukan korupsi. Sehingga keuangan kita cukup untuk menaikkan gaji pegawai. Dari situ kita (Indonesia) akan lebih bagus," pungkasnya.
Hal tersebut seperti disampaikan Prabowo saat memaparkan visi-misinya terkait pemberantasan korupsi dalam debat kandidat capres-cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Balai Sabini, Senin 9 Juni 2014 malam.
Menurut Sekretaris Tim Pemenangan Koalisi Merah Putih Fadli Zon, gaji aparatur pemerintah perlu ditingkatkan. Hal ini mengingat tanggung jawab yang diemban pejabat negara itu sangat besar dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Mereka ini orang-orang yang bekerja mengambil kebijakan dan juga menjalankan kebijakan. Nah aparatur ini kalau mereka gaji tidak cukup bisa cenderung mencari-cari uang dari yang lain. Termasuk juga korupsi," ujar Fadli di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (10/6/2014).
Ia menambahkan, selain meningkatkan kesejahteraan, yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan produktifitas kinerja para aparatur ini. "Jadi jangan naik gaji tapi kinerja tidak ada. Itu berbahaya," ujar Fadli.
Bukankah dengan menaikkan gaji pegawai, sama dengan ongkos pengeluaran pemerintah juga akan naik? Menanggapi hal tersebut politikus Partai Gerindra ini mengatakan hal tersebut ada benarnya. Namun, jika hal tersebut diiringi dengan produktifitas dan peningkatan kinerja maka tidak ada istilah pemborosan.
Menurutnya, ongkos-ongkos yang membengkak tersebut dapat ditalangi dengan menekan pos anggaran lain yang belum pasti digunakan. "Dana bansos yang belum tentu sampai kepada masyarakat itu bisa dialihkan," ujarnya.
Fadli yakin, ketika kita dapat memberantas korupsi hingga akarnya, maka bangsa ini akan maju. "Korupsi harus dikurangi, diberantas secara bertahap. Tutup peluang orang-orang untuk melakukan korupsi. Sehingga keuangan kita cukup untuk menaikkan gaji pegawai. Dari situ kita (Indonesia) akan lebih bagus," pungkasnya.
(kri)