Dalih Peneliti LIPI Saat Dituding Dukung Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) saat kegiatan pegambilan nomor urut capres dan cawapres, pada Minggu 1 Juni 2014.
Kepada Bawaslu, Ikrar mengaku hadir dalam kapasitasnya sebagai peneliti. Namun, karena berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), maka hal itu dianggap melanggar pemilu.
"Lalu saya bilang saya memang diundang oleh tim pemenangan Jokowi-JK. Namun sebagai kapasitas saya yakni peneliti dan silakan cari nama tim sukses dan pemenangan," ujar Ikrar di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Dia menyatakan, meski mengisi diskusi di sejumlah posko pemenangan duet Jokowi-JK, tetapi ia mengaku tak terlibat dalam tim pemenangan calon bernomor urut dua tersebut.
Sebagai peneliti politik, kata Ikrar, dirinya memang berharap bisa aktif meneliti di dua lembaga penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu. Ia mengusulkan agar ke depan KPU dan Bawaslu memberikan tempat kepada peneliti saat momen seperti pendaftaran capres dan cawapres.
Sementara itu, untuk menegaskan bahwa dirinya memang benar-benar murni kepentingan penelitian, maka ia mengaku siap jika suatu saat diundang oleh kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Tapi apakah mereka akan mengundang? Karena mereka tahu kritikan saya kepada mereka," tutupnya.
Kepada Bawaslu, Ikrar mengaku hadir dalam kapasitasnya sebagai peneliti. Namun, karena berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), maka hal itu dianggap melanggar pemilu.
"Lalu saya bilang saya memang diundang oleh tim pemenangan Jokowi-JK. Namun sebagai kapasitas saya yakni peneliti dan silakan cari nama tim sukses dan pemenangan," ujar Ikrar di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Dia menyatakan, meski mengisi diskusi di sejumlah posko pemenangan duet Jokowi-JK, tetapi ia mengaku tak terlibat dalam tim pemenangan calon bernomor urut dua tersebut.
Sebagai peneliti politik, kata Ikrar, dirinya memang berharap bisa aktif meneliti di dua lembaga penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu. Ia mengusulkan agar ke depan KPU dan Bawaslu memberikan tempat kepada peneliti saat momen seperti pendaftaran capres dan cawapres.
Sementara itu, untuk menegaskan bahwa dirinya memang benar-benar murni kepentingan penelitian, maka ia mengaku siap jika suatu saat diundang oleh kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Tapi apakah mereka akan mengundang? Karena mereka tahu kritikan saya kepada mereka," tutupnya.
(maf)