Visi Misi Jokowi-JK: Nawa Cita

Senin, 26 Mei 2014 - 03:17 WIB
Visi Misi Jokowi-JK: Nawa Cita
Visi Misi Jokowi-JK: Nawa Cita
A A A
JAKARTA - Visi dan misi yang ditawarkan calon presiden Joko Widodo alias Jokowi disebut sudah jelas terlihat dari yang telah dilakukannya sejak memimpin di Solo hingga menjabat Gubernur DKI Jakarta. Jokowi bukanlah pemimpin yang hanya berbicara akan, tetapi sudah jelas bagaimana prestasi dan track record-nya.

Demikian diungkap Ketua Tim Debat Pemenangan Jokowi-JK Maruarar Sirait. “Misalkan dalam hal pemberantasan korupsi, beliau sudah mewujudkan birokrasi dan sistem anggaran yang transparan. Beliau juga sudah menunjukkan ketegasannya ketika ada anak buahnya yang diduga memainkan anggaran,” ungkapnya, Minggu (25/5/2014).

Demikian juga track record dalam pembangunan perekonomian. Jokowi tidak hanya berprestasi sebagai kepala daerah pengendali inflasi, tetapi secara riil kebijakannya berorientasi pada pemerataan.

Maruarar mencontohkan keberpihakan Jokowi dalam kebijakan perekonomian yang selalu prorakyat seperti bisa dilihat dalam pembenahan dan pembangunan pasar-pasar tradisional. Kemudian dalam hal kebhinekaan, lanjut dia, Jokowi sudah menunjukkan bagaimana Jakarta ini sebagai miniature Indonesia yang beragam dan plural.

“Jadi kalau bicara soal visi-misi, orang tidak perlu repot lagi memelototi tumpukan tulisan yang belum tentu itu ide orisinil yang brilian. Tetapi visi misi Jokowi justru sudah bisa dilihat dalam kebijakan dan rekam jejaknya selama ini,” ungkapnya.

Meski begitu, bukan berarti pasangan Jokowi-JK tidak ada visi-misi yang menjadi acuan dalam membawa Indonesia ke depan jika dipercaya rakyat dalam Pilpres 9 Juli nanti. Dia membeberkan sembilan agenda/program prioritas visi misi Jokowi-JK atau yang disebutnya Nawa Cita.

Satu, menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. Dua, membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Tiga, membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daaerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Empat, menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. Lima, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Enam, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Tujuh, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Delapan, melakukan revolusi karakter bangsa. Dan kesembilan, memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

“Sembilan agenda prioritas itu merupakan penjabaran dari konsep Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya,” jelas Ketua DPP PDIP Bidang Pemuda dan Olahraga ini.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6803 seconds (0.1#10.140)