PKS serahkan keputusan cawapres ke Prabowo
A
A
A
Sindonews.com - Koalisi poros Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto sudah terbentuk yakni, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun antara PKS dan PAN masih terjadi tarik menarik ingin menyodorkan jagoannya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo.
Menanggapi hal itu, politikus PKS yang juga anggota Tim Lima Pemenangan Poros Prabowo, Mahfudz Abdurrahman mengatakan, sesuai dengan amanat Majelis Syuro PKS, pihaknya mengajukan tiga nama cawapres, yakni Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Heryawan.
"Siapapun cawapresnya yang penting kita sudah sodori tiga nama, siapapun yang dipilih itu wewenang capres, itu dikembalikan dan jadi otoritas di tangan capres menentukan," kata Mahfudz kepada wartawan di Depok, Minggu (18/5/2014).
Mahfudz menambahkan, dengan diajukannya tiga nama itu memang ada harapan calon dari PKS akan dijadikan cawapres. Namun PKS mengklaim, tidak bersikeras harus menjadikan pilihan mereka menjadi cawapres.
"PKS dalam koalisi ini bersyarat sih enggak, kalau kemudian ada pembicaraan proporsional, konsekuensi logis pastinya ada. Orientasi program kerja, kesamaan platform dengan Partai Gerindra itu yang kami lihat. Dari awal kami memang seperti itu, enggak ada istilah bersikeras atau melunak soal cawapres seperti itu," jelasnya.
Dari tiga nama yang disodorkan PKS untuk jadi cawapres pendamping Prabowo, nama Hidayat Nur Wahid paling santer dijagokan.
"Yang di-publish masih sisi nomor urut kan HNW, lalu Anis Matta, lalu Aher. PKS dengn Gerindra yang usung Prabowo, sejak awal tentu kami juga pertimbangkan dan harus dikalkulasikan," tandasnya.
Namun antara PKS dan PAN masih terjadi tarik menarik ingin menyodorkan jagoannya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo.
Menanggapi hal itu, politikus PKS yang juga anggota Tim Lima Pemenangan Poros Prabowo, Mahfudz Abdurrahman mengatakan, sesuai dengan amanat Majelis Syuro PKS, pihaknya mengajukan tiga nama cawapres, yakni Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Heryawan.
"Siapapun cawapresnya yang penting kita sudah sodori tiga nama, siapapun yang dipilih itu wewenang capres, itu dikembalikan dan jadi otoritas di tangan capres menentukan," kata Mahfudz kepada wartawan di Depok, Minggu (18/5/2014).
Mahfudz menambahkan, dengan diajukannya tiga nama itu memang ada harapan calon dari PKS akan dijadikan cawapres. Namun PKS mengklaim, tidak bersikeras harus menjadikan pilihan mereka menjadi cawapres.
"PKS dalam koalisi ini bersyarat sih enggak, kalau kemudian ada pembicaraan proporsional, konsekuensi logis pastinya ada. Orientasi program kerja, kesamaan platform dengan Partai Gerindra itu yang kami lihat. Dari awal kami memang seperti itu, enggak ada istilah bersikeras atau melunak soal cawapres seperti itu," jelasnya.
Dari tiga nama yang disodorkan PKS untuk jadi cawapres pendamping Prabowo, nama Hidayat Nur Wahid paling santer dijagokan.
"Yang di-publish masih sisi nomor urut kan HNW, lalu Anis Matta, lalu Aher. PKS dengn Gerindra yang usung Prabowo, sejak awal tentu kami juga pertimbangkan dan harus dikalkulasikan," tandasnya.
(maf)