Pembentukan poros baru di ujung tanduk
A
A
A
Sindonews.com - Pembentukan poros ketiga merupakan wacana yang dimunculkan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat dan belum menjadi keputusan akhir. Sebab, keputusan final akan ditentukan dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Golkar pada hari ini.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, sejumlah faksi di Partai Demokrat bersedia membangun poros ketiga dengan Partai Golkar asalkan mengusung Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai calon presiden (capres). Bukan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sebagai capresnya.
“Sementara Rapimnas mengamanatkan Ical. Hal ini tentu menyulitkan pembentukan poros baru. Begitu juga rencana koalisi Golkar dengan PDIP yang belum disetujui karena banyaknya faksi-faksi di Partai Golkar,” ujarnya ketika dihubungi SINDO, Sabtu 17 Mei 2014.
Dia menilai, keberadaan poros baru bagi Partai Golkar sangat penting jika melihat marwah partai yang mengamanatkan Ical sebagai capres. Namun, jika melihat peluang untuk menang yang sangat kecil, kata dia, maka sebagian lebih memilih untuk bergabung dengan PDIP.
“Masih ada waktu hingga Selasa (20/5/2014), karena ini masih wacana jadi saya belum bisa mengomentari sesuatu yang masih gosip, kalau sudah ada putusan baru saya mau mengomentari,” ujarnya.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, sejumlah faksi di Partai Demokrat bersedia membangun poros ketiga dengan Partai Golkar asalkan mengusung Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai calon presiden (capres). Bukan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sebagai capresnya.
“Sementara Rapimnas mengamanatkan Ical. Hal ini tentu menyulitkan pembentukan poros baru. Begitu juga rencana koalisi Golkar dengan PDIP yang belum disetujui karena banyaknya faksi-faksi di Partai Golkar,” ujarnya ketika dihubungi SINDO, Sabtu 17 Mei 2014.
Dia menilai, keberadaan poros baru bagi Partai Golkar sangat penting jika melihat marwah partai yang mengamanatkan Ical sebagai capres. Namun, jika melihat peluang untuk menang yang sangat kecil, kata dia, maka sebagian lebih memilih untuk bergabung dengan PDIP.
“Masih ada waktu hingga Selasa (20/5/2014), karena ini masih wacana jadi saya belum bisa mengomentari sesuatu yang masih gosip, kalau sudah ada putusan baru saya mau mengomentari,” ujarnya.
(kri)