Pesan SBY kepada Prabowo dan Jokowi
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tidak berani memberi banyak pesan kepada para calon presiden (capres) mendatang.
Sebab kejelasan tentang status calon presiden (capres) baru diketahui pada 18- 20 Mei. Saat itu merupakan masa pendaftaran capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kendati begitu, SBY punya satu pesan kepada para capres. “Tanpa saya jelaskan kepada para capres, apa Pak Jokowi, Pak Prabowo atau kepada siapapun juga, semua harus menjaga dan menjalankan kebijakan politik luar negeri Indonesia,” ujar SBY seperti dikutip dari Setkab,go.id, Senin (12/5/2014).
Hal demikian dikatakannya usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN di kota Nay Pyi Daw, Myanmar, Senin (12/5/2014).
SBY menegaskan bahwa selama pemerintahannya, kebijakan luar negeri Indonesia sudah dalam arah yang benar. Oleh karena itu, dia berharap penerusnya nanti sebagai presiden, tetap menjalankan amanat konstitusi dan pendiri republik ini.
“Kita menganut all direction foreign policy, politik segala arah. Jangan ada musuh. Sejuta kawan kawan, dan tidak satupun menjadi musuh,” kata SBY yang juga sebagai Ketua umum DPP Partai Demokrat ini.
Dia menambahkan, Indonesia memiliki 16 mitra komprehensif. Melalui keanggotaan forum G-20, semua negara besar kini telah menjadi mitra Indonesia.
“Kita menganut kebijakan politik luar negeri ‘bebas aktif’. Artinya, kita bebas bersikap, tetapi harus aktif memainkan peranan baik diminta maupun tidak diminta,” tutur SBY.
Dalam hal ini, mendampingi Presiden SBY dalam konperensi pers itu antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam, dan Menteri Perdagangan M. Lutfi.
Sebab kejelasan tentang status calon presiden (capres) baru diketahui pada 18- 20 Mei. Saat itu merupakan masa pendaftaran capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kendati begitu, SBY punya satu pesan kepada para capres. “Tanpa saya jelaskan kepada para capres, apa Pak Jokowi, Pak Prabowo atau kepada siapapun juga, semua harus menjaga dan menjalankan kebijakan politik luar negeri Indonesia,” ujar SBY seperti dikutip dari Setkab,go.id, Senin (12/5/2014).
Hal demikian dikatakannya usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN di kota Nay Pyi Daw, Myanmar, Senin (12/5/2014).
SBY menegaskan bahwa selama pemerintahannya, kebijakan luar negeri Indonesia sudah dalam arah yang benar. Oleh karena itu, dia berharap penerusnya nanti sebagai presiden, tetap menjalankan amanat konstitusi dan pendiri republik ini.
“Kita menganut all direction foreign policy, politik segala arah. Jangan ada musuh. Sejuta kawan kawan, dan tidak satupun menjadi musuh,” kata SBY yang juga sebagai Ketua umum DPP Partai Demokrat ini.
Dia menambahkan, Indonesia memiliki 16 mitra komprehensif. Melalui keanggotaan forum G-20, semua negara besar kini telah menjadi mitra Indonesia.
“Kita menganut kebijakan politik luar negeri ‘bebas aktif’. Artinya, kita bebas bersikap, tetapi harus aktif memainkan peranan baik diminta maupun tidak diminta,” tutur SBY.
Dalam hal ini, mendampingi Presiden SBY dalam konperensi pers itu antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam, dan Menteri Perdagangan M. Lutfi.
(dam)