Prabowo jangan salah langkah gaet kawan koalisi
A
A
A
Sindonews.com - Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, telah memasuki rekapitulasi penghitungan suara tingkat pusat. Sementara dari hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei, sejumlah parpol telah diketahui hasil suaranya.
Di antaranya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menempati posisi pertama, diikuti Partai Golkar dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Partai Gerindra yang menyokong Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, menyiapkan beberapa langkah untuk mencari kawan koalisi. Pasalnya, perolehan suara Gerindra hanya 11,9 persen dan hal ini belum cukup untuk mengusung Prabowo sebagai capres di pilpres.
Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Labor Institute Indonesia Andi William Sinaga mengatakan, untuk mewujudkan koalisi yang diinginkan, Prabowo perlu cermat dan cerdas.
"Sudah saatnya Prabowo melakukan pendekatan yang real bisa mengerem jangan sampai nantinya membuat blunder politik,” kata Andy William, saat dihubungi Sindonews, Minggu (4/5/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, mantan Danjen Kopassus itu sebaiknya terus mendekati parpol papan tengah, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Hati Nurani Rakyat (hanura).
“Perlu pendekatan intens kepada partai-partai kecil termasuk partai-partai Islam. Karena Prabowo merupakan termasuk calon kuat dibanding Jokowi (Joko Widodo-Capres PDIP)," pungkasnya.
Di antaranya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menempati posisi pertama, diikuti Partai Golkar dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Partai Gerindra yang menyokong Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, menyiapkan beberapa langkah untuk mencari kawan koalisi. Pasalnya, perolehan suara Gerindra hanya 11,9 persen dan hal ini belum cukup untuk mengusung Prabowo sebagai capres di pilpres.
Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Labor Institute Indonesia Andi William Sinaga mengatakan, untuk mewujudkan koalisi yang diinginkan, Prabowo perlu cermat dan cerdas.
"Sudah saatnya Prabowo melakukan pendekatan yang real bisa mengerem jangan sampai nantinya membuat blunder politik,” kata Andy William, saat dihubungi Sindonews, Minggu (4/5/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, mantan Danjen Kopassus itu sebaiknya terus mendekati parpol papan tengah, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Hati Nurani Rakyat (hanura).
“Perlu pendekatan intens kepada partai-partai kecil termasuk partai-partai Islam. Karena Prabowo merupakan termasuk calon kuat dibanding Jokowi (Joko Widodo-Capres PDIP)," pungkasnya.
(maf)