Kader dorong PKS jadi oposisi
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mempertimbangkan wacana untuk menjadi partai oposisi pada pemerintahan terpilih. Wasekjen PKS Mahfud Siddiq mengakui, ada aspirasi kuat dari kalangan kader agar lima tahun ke depan, PKS konsentrasi pada pembenahan dan penguatan partai.
Terutama pada aspek sistem kaderisasi dan pengokohan organisasi. Sehingga pada Pemilu 2019 mendatang, kata dia, PKS akan optimal menghadapi pileg yang berbarengan dengan pilpres.
Menurut dia, PKS nampaknya lebih siap tidak ikut koalisi ketimbang ikut koalisi. Namun demikian, semua ini akan dibahas oleh Majelis Syuro yang akan digelar pada waktu dekat ini.
"Iya ada dorongan kuat agar partai fokus pada pembenahan partai dan kader," kata Mahfud lewat pesan singkat kepada Koran Sindo, Jumat (25/4/2014).
Ketua Komisi I DPR RI ini menegaskan, partainya tidak mempersoalkan jika nanti PKS tidak mendapatkan jatah kursi kabinet di pemerintahan mendatang. "Itu (kursi) tidak jadi soal," ucapnya singkat.
Senada, Wasekjen PKS Fahri Hamzah mengakui, sejauh ini tidak ada partai politik (parpol) yang memiliki konsep maupun visi misi yang jelas.
"Kalau enggak jelas mending oposisi, sebab itu adalah jebakan. Anda sukses, tapi Anda enggak bisa klaim. Kalau saya dan teman-teman yang masih muda cenderung tonton saja selama lima tahun," katanya.
Dia mencontohkan, pada Pemilu 2009 lalu PKS menjual keberhasilan Menteri Pertanian Anton Prihantono dalam program swasembada pangan. Namun, keberhasilan yang diperoleh menteri dari PKS itu kemudian tidak diakui.
"Zaman Pak Anton, swasembada pangan benar-benar riil. Tapi keberhasilan itu kemudian diklaim. Jadi sukses atau gagal sama saja," ujarnya.
Terutama pada aspek sistem kaderisasi dan pengokohan organisasi. Sehingga pada Pemilu 2019 mendatang, kata dia, PKS akan optimal menghadapi pileg yang berbarengan dengan pilpres.
Menurut dia, PKS nampaknya lebih siap tidak ikut koalisi ketimbang ikut koalisi. Namun demikian, semua ini akan dibahas oleh Majelis Syuro yang akan digelar pada waktu dekat ini.
"Iya ada dorongan kuat agar partai fokus pada pembenahan partai dan kader," kata Mahfud lewat pesan singkat kepada Koran Sindo, Jumat (25/4/2014).
Ketua Komisi I DPR RI ini menegaskan, partainya tidak mempersoalkan jika nanti PKS tidak mendapatkan jatah kursi kabinet di pemerintahan mendatang. "Itu (kursi) tidak jadi soal," ucapnya singkat.
Senada, Wasekjen PKS Fahri Hamzah mengakui, sejauh ini tidak ada partai politik (parpol) yang memiliki konsep maupun visi misi yang jelas.
"Kalau enggak jelas mending oposisi, sebab itu adalah jebakan. Anda sukses, tapi Anda enggak bisa klaim. Kalau saya dan teman-teman yang masih muda cenderung tonton saja selama lima tahun," katanya.
Dia mencontohkan, pada Pemilu 2009 lalu PKS menjual keberhasilan Menteri Pertanian Anton Prihantono dalam program swasembada pangan. Namun, keberhasilan yang diperoleh menteri dari PKS itu kemudian tidak diakui.
"Zaman Pak Anton, swasembada pangan benar-benar riil. Tapi keberhasilan itu kemudian diklaim. Jadi sukses atau gagal sama saja," ujarnya.
(maf)