Pokja PPLN akui partisipasi pemilih luar negeri rendah
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini menggelar rapat terbuka rekapitulasi penghitungan suara pemilu luar negeri di Kantor KPU, Jakarta Pusat.
Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (Pokja PPLN) M Wahid Supriyadi mengatakan, dari total keseluruhan Daftar Pemilih Tetap (DPT) luar negeri sebanyak 2.025.005 pemilih, partisipasi pemilih luar negeri dianggap rendah karena tak mencapai target DPT tersebut.
"Ada beberapa hal kami sampaikan, yang menyebabkan pemilu di luar negeri tidak optimal, dalam bimbingan teknis dan sosial kita mendengar langsung mereka mengeluhkan tidak mengenal caleg," kata Wahid dalam paparannya di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (23/4/2014).
Dia mengungkapkan, kenapa pemilih luar negeri cenderung menurun? Pasalnya, mayoritas pemilih di sana berlatar belakang pembantu rumah tangga, yang pada saat pemungutan suara sulit memperoleh izin dari majikannya.
"Khusus pemilih di Timur Tengah, 80 persen pemilih mereka adalah pembantu rumah tangga, ada kesulitan sendiri," ungkapnya.
Dia menambahkan, pada Pemilu 2009 partisipasi pemilih mencapai 22,3 persen. Sementara pada pemilu legislatif kemarin hanya mencapai 18,7 persen.
Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (Pokja PPLN) M Wahid Supriyadi mengatakan, dari total keseluruhan Daftar Pemilih Tetap (DPT) luar negeri sebanyak 2.025.005 pemilih, partisipasi pemilih luar negeri dianggap rendah karena tak mencapai target DPT tersebut.
"Ada beberapa hal kami sampaikan, yang menyebabkan pemilu di luar negeri tidak optimal, dalam bimbingan teknis dan sosial kita mendengar langsung mereka mengeluhkan tidak mengenal caleg," kata Wahid dalam paparannya di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (23/4/2014).
Dia mengungkapkan, kenapa pemilih luar negeri cenderung menurun? Pasalnya, mayoritas pemilih di sana berlatar belakang pembantu rumah tangga, yang pada saat pemungutan suara sulit memperoleh izin dari majikannya.
"Khusus pemilih di Timur Tengah, 80 persen pemilih mereka adalah pembantu rumah tangga, ada kesulitan sendiri," ungkapnya.
Dia menambahkan, pada Pemilu 2009 partisipasi pemilih mencapai 22,3 persen. Sementara pada pemilu legislatif kemarin hanya mencapai 18,7 persen.
(kri)