Pleno rekapitulasi suara Depok diwarnai protes
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok masih melaksanakan rapat pleno rekapitulasi suara tingkat kota dan sudah memasuki hari ketiga. Dalam rapat pleno kali ini diagendakan penyampaian sanggahan dan keberatan dari para saksi dan caleg partai politik.
Saat empat komisioner KPU Kota Depok memimpin sidang, protes dilayangkan salah satu caleg dan saksi dari Partai Golkar Dapil Pancoran Mas, Depok, Ansori. Ia menganggap, dalam perhitungan ada banyak suaranya yang hilang dan diduga menggelembung di partai lain.
"Di TPS 19, 20, dan 24 kelurahan Tugu. Banyak suara kami yang hilang, di tiga TPS itu. Kalau perlu dilakukan penghitungan ulang. Harus buka kotak C1, kalau tidak mau maka klarifikasi saja bahwa KPU tak mau dengarkan Partai Golkar," tukasnya dengan nada tinggi di Depok, Jawa Barat, Senin (20/04/2014).
Anshori meminta dilakukan penghitungan ulang karena menduga ada suara Golkar yang hilang karena kesalahan penghitungan KPPS. Sementara itu, Bendahara DPC PAN Kota Depok, Romdony meminta penghitungan ulang surat suara dengan membuka kotak suara Kelurahan Tugu.
"Ini diketahui tiga TPS. Dapat diduga ada lebih makanya satu kelurahan dihitung ulang," ujarnya.
Komisioner KPU Kota Depok Suwarna mengakui di Kelurahan Tugu adanya kesalahan penghitungan suara di TPS. "Memang KPPS tidak memahami soal penghitungan suara. Seharusnya satu surat suara itu satu. Ini jadi dua suara. Saat dicoblos caleg harusnya satu suara. Ini tidak suara itu dimasukkan ke partai, tidak ada kecurangan, hanya administrasi," katanya.
Saat empat komisioner KPU Kota Depok memimpin sidang, protes dilayangkan salah satu caleg dan saksi dari Partai Golkar Dapil Pancoran Mas, Depok, Ansori. Ia menganggap, dalam perhitungan ada banyak suaranya yang hilang dan diduga menggelembung di partai lain.
"Di TPS 19, 20, dan 24 kelurahan Tugu. Banyak suara kami yang hilang, di tiga TPS itu. Kalau perlu dilakukan penghitungan ulang. Harus buka kotak C1, kalau tidak mau maka klarifikasi saja bahwa KPU tak mau dengarkan Partai Golkar," tukasnya dengan nada tinggi di Depok, Jawa Barat, Senin (20/04/2014).
Anshori meminta dilakukan penghitungan ulang karena menduga ada suara Golkar yang hilang karena kesalahan penghitungan KPPS. Sementara itu, Bendahara DPC PAN Kota Depok, Romdony meminta penghitungan ulang surat suara dengan membuka kotak suara Kelurahan Tugu.
"Ini diketahui tiga TPS. Dapat diduga ada lebih makanya satu kelurahan dihitung ulang," ujarnya.
Komisioner KPU Kota Depok Suwarna mengakui di Kelurahan Tugu adanya kesalahan penghitungan suara di TPS. "Memang KPPS tidak memahami soal penghitungan suara. Seharusnya satu surat suara itu satu. Ini jadi dua suara. Saat dicoblos caleg harusnya satu suara. Ini tidak suara itu dimasukkan ke partai, tidak ada kecurangan, hanya administrasi," katanya.
(kri)