Romi pertanyakan dasar putusan SDA dukung Prabowo
A
A
A
Sindonews.com - Polemik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bukan didasari persoalan ketua umum partai tersebut memberi dukungan kepada calon presiden (capres) dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Romahurmuziy mengatakan, polemik di internal partainya terjadi karena sikap yang dilakukan Suryadharma Ali selaku pimpinan PPP dianggap tidak sesuai mekanisme yang berlaku.
"Rapat pengurus harian tadi malam sudah menjelaskan bahwa dukungan kepada Prabowo tentu kita hormati dan tidak menutup kemungkinan ke depan PPP tetap bersama Prabowo," ujar pria yang biasa Romi ini di Kantor DPP PPP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (19/4/2014).
Menurutnya, sikap yang diambil SDA dalam prosesnya dinilai telah melanggar putusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang mengamanatkan bahwa putusan koalisi hanya bisa dirapatkan dalam forum rapimnas.
"Sehingga bisa dikatakan hari ini PPP belum melakukan dukungan kepada siapapun terkait koalisi pencapresan," jelasnya.
Polemik internal partai berlambang Kakbah ini muncul karena sikap Suryadharma Ali menyatakan PPP mendukung Prabowo Subianto sebagai cbakal capres.
Polemik semakin tinggi dan dikabarkan terjadinya pemecatan beberapa pengurus PPP termasuk Romahurmuziy dari posisinya sebagai Sekjen PPP.
"Ketua umum merasa bahwa saudara Romahurmuziy, kurang aktif pada saat ada masalah di PPP," ujar Wakil Sekjen DPP PPP Syaifullah Talimha di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Jumat, 18 April 2014.
Salah satu alasan pemecatan ini, karena pimpinan PPP yang biasa SDA itu ingin mencari sosok Sekjen yang bisa diajak bekerja sama. "Pak SDA merasa tidak bekerja sama dengan Mas Romi sebagai Sekjen," terangnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Romahurmuziy mengatakan, polemik di internal partainya terjadi karena sikap yang dilakukan Suryadharma Ali selaku pimpinan PPP dianggap tidak sesuai mekanisme yang berlaku.
"Rapat pengurus harian tadi malam sudah menjelaskan bahwa dukungan kepada Prabowo tentu kita hormati dan tidak menutup kemungkinan ke depan PPP tetap bersama Prabowo," ujar pria yang biasa Romi ini di Kantor DPP PPP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (19/4/2014).
Menurutnya, sikap yang diambil SDA dalam prosesnya dinilai telah melanggar putusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang mengamanatkan bahwa putusan koalisi hanya bisa dirapatkan dalam forum rapimnas.
"Sehingga bisa dikatakan hari ini PPP belum melakukan dukungan kepada siapapun terkait koalisi pencapresan," jelasnya.
Polemik internal partai berlambang Kakbah ini muncul karena sikap Suryadharma Ali menyatakan PPP mendukung Prabowo Subianto sebagai cbakal capres.
Polemik semakin tinggi dan dikabarkan terjadinya pemecatan beberapa pengurus PPP termasuk Romahurmuziy dari posisinya sebagai Sekjen PPP.
"Ketua umum merasa bahwa saudara Romahurmuziy, kurang aktif pada saat ada masalah di PPP," ujar Wakil Sekjen DPP PPP Syaifullah Talimha di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Jumat, 18 April 2014.
Salah satu alasan pemecatan ini, karena pimpinan PPP yang biasa SDA itu ingin mencari sosok Sekjen yang bisa diajak bekerja sama. "Pak SDA merasa tidak bekerja sama dengan Mas Romi sebagai Sekjen," terangnya.
(kur)