Poros tengah usung isu, bukan karena ideologi
A
A
A
Sindonews.com - Setelah perhitungan cepat (quick count) beberapa lembaga survei dirilis pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April 2009, muncul partai politik (parpol) yang dikategorikan dalam posisi menengah. Fenomena tersebut memunculkan kembali adanya wacana untuk membentuk poros tengah.
"Poros tengah sangat mungkin diterima oleh masyarakat, tinggal isu saja yang dikemas dengan baik oleh parpol menengah," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, saat dihubungi Sindonews, Jumat 11 April 2014 malam.
Menurutnya, poros tengah sebaiknya dibawa ke arah isu yang diangkat lintas ideologis. Jadi bukan hanya satu ideologis saja. Rico menegaskan, yang perlu dilakukan adalah penjajakan komunikasi, keuntungan seperti apa yang
didapat dari dibentuknya koalisi ini.
"Harus ditentukan visi besarnya. persyaratan angka sudah ada, tapi persyaratan psikologi politik belum ada. banyak parpol yang naik kelas," pungkasnya.
"Poros tengah sangat mungkin diterima oleh masyarakat, tinggal isu saja yang dikemas dengan baik oleh parpol menengah," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, saat dihubungi Sindonews, Jumat 11 April 2014 malam.
Menurutnya, poros tengah sebaiknya dibawa ke arah isu yang diangkat lintas ideologis. Jadi bukan hanya satu ideologis saja. Rico menegaskan, yang perlu dilakukan adalah penjajakan komunikasi, keuntungan seperti apa yang
didapat dari dibentuknya koalisi ini.
"Harus ditentukan visi besarnya. persyaratan angka sudah ada, tapi persyaratan psikologi politik belum ada. banyak parpol yang naik kelas," pungkasnya.
(maf)