Kerja pagi hingga malam, petugas PPL kecelakaan di jalan
A
A
A
Sindonews.com - Petugas Pengawas Lapangan (PPL) di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, DIY, meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal usai mengantar kotak suara. Kecelakaan itu ditengarai karena kelelahan dalam menjalankan tugas dari pagi hingga malam.
"Salah satu pengawas kami ada yang meninggal dalam kecelakaan tunggal tadi malam setelah mengantar kotak suara di Bejiharjo, Gunungkidul. Kita mohon tundukan kepala sejenak untuk mendoakan bapak Sungkowo, semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya," ujar Ketua Bawaslu DIY Muh Najib, Kamis (10/4/2014).
Ditambahkan dia, segara global dalam pelaksanaan pemilu sudah berjalan dengan baik. Hanya saja, pelaksanaannya belum sepenuhnya sempurna.
"Kita menemukan beberapa hal yang cukup prinsip, di antaranya masih banyak masyarakat yang belum bisa menggunakan hak pilih, masih ada tertukarnya surat suara, dan independensi KPPS dipertanyakan. Banyak aduan terhadap petugas KPPS di TPS tidak netral, dan tidak profesional," jelasnya.
Selain itu, tidak sedikit petugas KPPS sudah berusia di atas kepala enam. "Saat mereka kerja dari pagi hingga malam, ternyata banyak yang kecapekan. Ini catatan juga bagi kami sebagai pengawas," jelasnya.
Komisioner KPU DIY Nur Huri Mustofa mengaku, banyak masukan mengenai pelaksanaan pemilu yang dinilai belum sempurna. "Surat suara tertukar ini jadi catatan kami, bagaimana mengelola agar tidak tertukar," jelasnya.
Mengenai KPPS yang tidak independen, KPU DIY sudah merekomendasi pencopotan KPPS yang bersangkutan. Namun, hingga kini belum ada data jumlah berapa KPPS yang diberhentikan.
Terakhir terkait ketidakmampuan petugas TPS yang mengakomodir pemilih yang belum terdaftar. Nur Huri mengakui secara teknis setiap TPS berjumlah sesuai DPT plus dua persen. "Itu jadi catatan kita juga," paparnya.
"Salah satu pengawas kami ada yang meninggal dalam kecelakaan tunggal tadi malam setelah mengantar kotak suara di Bejiharjo, Gunungkidul. Kita mohon tundukan kepala sejenak untuk mendoakan bapak Sungkowo, semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya," ujar Ketua Bawaslu DIY Muh Najib, Kamis (10/4/2014).
Ditambahkan dia, segara global dalam pelaksanaan pemilu sudah berjalan dengan baik. Hanya saja, pelaksanaannya belum sepenuhnya sempurna.
"Kita menemukan beberapa hal yang cukup prinsip, di antaranya masih banyak masyarakat yang belum bisa menggunakan hak pilih, masih ada tertukarnya surat suara, dan independensi KPPS dipertanyakan. Banyak aduan terhadap petugas KPPS di TPS tidak netral, dan tidak profesional," jelasnya.
Selain itu, tidak sedikit petugas KPPS sudah berusia di atas kepala enam. "Saat mereka kerja dari pagi hingga malam, ternyata banyak yang kecapekan. Ini catatan juga bagi kami sebagai pengawas," jelasnya.
Komisioner KPU DIY Nur Huri Mustofa mengaku, banyak masukan mengenai pelaksanaan pemilu yang dinilai belum sempurna. "Surat suara tertukar ini jadi catatan kami, bagaimana mengelola agar tidak tertukar," jelasnya.
Mengenai KPPS yang tidak independen, KPU DIY sudah merekomendasi pencopotan KPPS yang bersangkutan. Namun, hingga kini belum ada data jumlah berapa KPPS yang diberhentikan.
Terakhir terkait ketidakmampuan petugas TPS yang mengakomodir pemilih yang belum terdaftar. Nur Huri mengakui secara teknis setiap TPS berjumlah sesuai DPT plus dua persen. "Itu jadi catatan kita juga," paparnya.
(san)