PPP terus intensifkan komunikasi dengan Gerindra
![PPP terus intensifkan...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/04/09/113/852316/4AreoiQVcD.jpg)
PPP terus intensifkan komunikasi dengan Gerindra
A
A
A
Sindonews.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku belum melakukan pengelompokan koalisi. Sampai saat ini pembangunan komunikasi baru dilakukan bersama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) mengatakan, masih dilakukan pembangunan pemahaman komunikasi antar partai politik terlebih kepada Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra. Komunikasi intensif dilakukan dalam membangun tingkat kesepahaman.
Dirinya mengaku selain dengan Prabowo komunikasi juga dilakukan bersama MS Kaban selaku Ketua Partai Bulan Bintang (PBB). "Pak MS Kaban juga menelepon saya, kita sangat terbuka. Sedangkan dengan Gerindra tidak menutup kemungkinan," katanya setelah mencoblos di TPS 073 di Jalan Jaya Mandala II RT 010/02 komplek Bidakara, Rabu (9/4/2014).
Menurut SDA, kesepahaman dalam berkoalisi menjelang Pilpres harus dilakukan. Terlebih memilih Gerindra dinilai penting guna menggali pemikiran dari Prabowo dalam membangun Indonesia ke depan. Hal ini wajib dilakukan dalam melakukan koalisi terkait misi ke depan.
"Ini bukan mendukung menjadi presiden ya, belum sampai sana. Jika ingin berkoalisi kita wajib menanyakan rencana ke depan yang dibangun dengan PPP," paparnya.
Selanjutnya, PPP baru akan melakukan pemetaan koalisi setelah hasil hasil pemilu hari ini. Jika hanya mendapatkan suara sebesar 4 persen, hal itu akan memengaruhi PPP dalam berkoalisi.
"Kalau kita punya suara kecil kontribusi partai dalam proses Pilpres dan juga kecil. Yang pasti realitas koalisi nasional dengan Prabowo karena sudah tiga kali pertemuan secara formal dan selebihnya informal," tandas SDA.
Terkait koalisi dengan partai Islam lainnya, dalam proses yang dijalani tidak ada kesulitan. Hubungan baik antar ketua umum juga terjalin. "Jadi tidak ada kesulitan dan hambatan baik secara psikologis secara pribadi maupun politis," kata dia.
Melihat situasi pemilih saat ini, dirasa masyarakat cenderung melihat caleg yang dicalonkan pada dapil. Untuk itu, penempatan caleg di dapil-dapil bisa menarik simpatik masyarakat setempat. Hal tersebut menjadi kekuatan yang diandalkan untuk meraih suara yang cukup dalam perolehan kursi.
"Strategi khusus kami tidak ada. Kami percayakan kepada caleg-calegnya untuk strategi pemenangan," imbuhnya.
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) mengatakan, masih dilakukan pembangunan pemahaman komunikasi antar partai politik terlebih kepada Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra. Komunikasi intensif dilakukan dalam membangun tingkat kesepahaman.
Dirinya mengaku selain dengan Prabowo komunikasi juga dilakukan bersama MS Kaban selaku Ketua Partai Bulan Bintang (PBB). "Pak MS Kaban juga menelepon saya, kita sangat terbuka. Sedangkan dengan Gerindra tidak menutup kemungkinan," katanya setelah mencoblos di TPS 073 di Jalan Jaya Mandala II RT 010/02 komplek Bidakara, Rabu (9/4/2014).
Menurut SDA, kesepahaman dalam berkoalisi menjelang Pilpres harus dilakukan. Terlebih memilih Gerindra dinilai penting guna menggali pemikiran dari Prabowo dalam membangun Indonesia ke depan. Hal ini wajib dilakukan dalam melakukan koalisi terkait misi ke depan.
"Ini bukan mendukung menjadi presiden ya, belum sampai sana. Jika ingin berkoalisi kita wajib menanyakan rencana ke depan yang dibangun dengan PPP," paparnya.
Selanjutnya, PPP baru akan melakukan pemetaan koalisi setelah hasil hasil pemilu hari ini. Jika hanya mendapatkan suara sebesar 4 persen, hal itu akan memengaruhi PPP dalam berkoalisi.
"Kalau kita punya suara kecil kontribusi partai dalam proses Pilpres dan juga kecil. Yang pasti realitas koalisi nasional dengan Prabowo karena sudah tiga kali pertemuan secara formal dan selebihnya informal," tandas SDA.
Terkait koalisi dengan partai Islam lainnya, dalam proses yang dijalani tidak ada kesulitan. Hubungan baik antar ketua umum juga terjalin. "Jadi tidak ada kesulitan dan hambatan baik secara psikologis secara pribadi maupun politis," kata dia.
Melihat situasi pemilih saat ini, dirasa masyarakat cenderung melihat caleg yang dicalonkan pada dapil. Untuk itu, penempatan caleg di dapil-dapil bisa menarik simpatik masyarakat setempat. Hal tersebut menjadi kekuatan yang diandalkan untuk meraih suara yang cukup dalam perolehan kursi.
"Strategi khusus kami tidak ada. Kami percayakan kepada caleg-calegnya untuk strategi pemenangan," imbuhnya.
(kri)