Jatuhkan pilihan

Senin, 07 April 2014 - 06:44 WIB
Jatuhkan pilihan
Jatuhkan pilihan
A A A
GENAP 21 hari para kontestan Pemilu Legislatif 2014 melaksanakan tugasnya melakukan kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat agar memilih mereka.

Dua belas parpol nasional dan tiga parpol lokal Aceh serta calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah menunaikan tugasnya berkampanye. Kini giliran publik dan masyarakat yang memiliki hak pilih untuk menimbang-nimbang siapa yang akan dipilih pada hari pencoblosan Rabu, 9 April 2014.

Bagi yang sudah punya pilihan masih ada waktu untuk memantapkan pilihannya atau berganti haluan sesuai bisikan hati yang paling dalam. Memilih adalah hak asasi setiap warga negara yang tidak bisa dipaksa siapa pun dan dari pihak mana pun.

Para kontestan boleh saja memengaruhi dengan berbagai macam janji, tapi semua kembali kepada si pemilih. Jika si pemilih menganggap janji-janji itu meyakinkan, masuk akal, dan tidak sekadar klise, pilihan akan dijatuhkan.

Tapi, jika janji-janji itu kelihatan tidak realistis, tidak masuk akal, dan tidak didukung oleh rekam jejak masa lalu yang baik, pemilih akan mencoret kontestan ini dari daftar pilihan pada 9 April nanti. Intinya, pemilih akan menggunakan akal sebelum menjatuhkan pilihan.

Meskipun ada yang hingga pencoblosan belum punya pilihan dan akhirnya tergantung suasana hati saat di bilik suara sebelum mencoblos. Bisa jadi jumlah pemilih yang model begini tidak sedikit, namun kita harapkan para pemilih rasional lebih banyak jumlahnya. Apapun pilihannya akan sangat baik jika pilihan itu dijatuhkan di TPS.

Memilih untuk tidak memilih alias golput memang termasuk pilihan yang hingga kini masih diyakini sebagai aktualisasi sikap kritis terhadap para kontestan pemilu maupun bentuk apatisme terhadap kondisi bangsa dan negara. Tidak ikut memilih memiliki dampak yang sama hebatnya dengan menjatuhkan pilihan yang salah.

Menggunakan hak pilih membutuhkan keberanian, kedewasaan, dan kematangan dalam mengambil sikap. Menghukum kontestan pemilu dengan golput sama sekali tidak berdampak pada perbaikan bangsa ke depan. Apalagi nanti justru jumlah golputnya lebih besar dari kontestan yang jumlah suaranya paling banyak. Ini berarti ada something wrong dalam demokrasi kita. Jika nanti jumlah golput masih signifikan seperti pada Pemilu 2009 dan sebelumnya, ini pertanda yang tidak baik.

Semua pihak harus berbenah, mengevaluasi diri untuk mencari solusi. Bisa jadi publik sudah demikian jenuh dengan janji-janji surga yang hanya berkumandang setiap menjelang pencoblosan. Kontestan pemilu hanya getol terjun ke masyarakat saat butuh.

Setelah terpilih, mereka enggan kembali merawat konstituennya dengan beribu macam alasan. Tentu saja ini fakta meskipun tidak semua kontestan pemilu berbuat demikian. Masa tenang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemilih untuk memantapkan pilihannya sehingga tidak ragu lagi ketika masuk ke bilik suara.

Tidak ada yang tahu parpol apa yang dicolok pemilih karena kerahasiaan pilihan telah dijamin oleh negara. Bayang-bayang kecurangan pemilu yang tersiar dalam beberapa waktu terakhir tidak boleh membuat kita patah semangat untuk mewujudkan pemilu yang damai, jujur, dan adil.

Dengan tekad bulat dan kesamaan kepentingan demi kemajuan bangsa dan negara, peluang kecurangan pemilu harus ditutup rapat-rapat oleh kita semua. Kecurangan bukan hanya tanggung jawab pengawas pemilu, melainkan juga tanggung jawab kita sebagai pemilih.

Aparat negara yang menyelenggarakan pemilu pasti memiliki kekurangan dan keterbatasan. Yang bisa menutupi kesalahan itu cuma satu yaitu para pemilih sendiri. Warga tidak perlu takut untuk mencatat dan melaporkan setiap upaya gerak-gerik dari pihak-pihak mana pun yang berniat mencederai Pemilu 2014 dengan berbuat curang.

Catat dengan baik kemudian laporkan kepada lembaga terkait, lembaga penegak hukum, maupun ke media massa. Tahapan-tahapan pemilu harus diawasi sehingga semua proses dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4727 seconds (0.1#10.140)