Publik bisa ukur konsistensi Jokowi lewat ucapannya

Sabtu, 05 April 2014 - 10:55 WIB
Publik bisa ukur konsistensi...
Publik bisa ukur konsistensi Jokowi lewat ucapannya
A A A
Sindonews.com - Untuk menilai pencapresan Joko Widodo (Jokowi) layak atau tidak bukan saja diukur dari platform partainya yang mengusung ide nasionalis. Publik juga diminta melihat faktor konsistensinya yang ditegaskan dalam bentuk ucapan dan perbuatan ketika dipercaya memegang jabatan.

"Jangan kita terjebak partai nasionalis belum tentu nasionalis. Misalnya, ada tokoh yang melakukan tapi tidak melakukan. Perbuatan dan tindakan harus sama," kata Pakar Komunikasi Politik Univesitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing saat diskusi Polemik Sindo Trijaya bertema 'Menakar Nasionalisme Capres 2014' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4/2014).

Emrus menegaskan, untuk menakar kemampuan Jokowi bisa dimulai dari konsistensi dan janjinya kepada publik untuk membangun Ibu Kota. Dia menilai, cara Jokowi meninggalkan tugasnya dan lebih memilih RI 1 bagian dari sikap tak konsisten dari mantan Wali Kota Solo tersebut.

Padahal, lanjut Emrus, kemampuan Jokowi untuk memperbaiki Jakarta masih belum teruji dan terbukti. "Capres punya kemampuan harus kita akui. Tapi kelemahannya harus kita bogkar," sambungnya.

Dia menambahkan, seharusnya masyarakat tidak terjebak pada slogan nasionalis. Apalagi untuk mengukuhkan seorang yang dianggap primadona dan memiliki elektabilitas tinggi.

Dia menambahkan, PDIP meski mengaku sebagai partai nasionalis, tetapi masih menganut sistem dinasti kepartaian. "Ini jebakan politisi. Tidak terukur hebat itu apa. Membangun sekian-sekian tapi masih konseptual, belum operasional," tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6267 seconds (0.1#10.140)