Penghuni lapas bingung pilih caleg
A
A
A
Sindonews.com - Minimnya sosialisasi Pileg 9 April 2014 dikeluhkan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Wanita, Kota Tangerang. Para penghuni mengaku buta sosok caleg yang akan ikut dalam Pileg nanti.
"Mau milih siapa ya bingung, orang sama sekali enggak kenal. Bahkan lihat mukanya saja enggak pernah, apalagi rencana programnya," kata Ester (25) penghuni lapas kasus narkoba.
Bahkan, dalam sosialisasi Pileg 2014 yang dilakukan KPU Kota Tangerang di Lapas Wanita Kelas II A Kota Tangerang hari ini, banyak penghuni lapas yang kebingungan. Mulai dari bagaimana cara menentukan pilihan, sampai proses pelaksanaannya.
"Kalau asal colok saja boleh pak, partai sama orangnya," celetuk warga hunian lain dalam sosialisasi.
Kebingungan memilih sosok calon wakil rakyat ini terlihat menyeluruh. Rahayu (20) misalnya, wanita yang untuk pertama kalinya memilih di lapas ini mengaku bingung menyalurkan hak pilihnya.
"Kami tidak pernah tahu dan tidak pernah dapat informasi caleg yang akan maju dalam Pileg. Kalau memang harus nyoblos ya sekenanya saja," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Wanita Kelas II A Kota Tangerang Cipriana Murbiastuti mengaku setidaknya ada 402 orang yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) di lingkungan Lapas Wanita.
"Sosialisasi minim di sini, ini baru kali pertama KPU melakukan sosialisasi. Jadi wajar saja kalau warga binaan banyak yang tidak tahu," tuturnya.
Tapi Cipriana optimistis, seluruh warga binaan akan menyalurkan hak suaranya pada Pileg yang tinggal menghitung hari.
Dalam sosialisasi tersebut, para penghuni Lapas Wanita Tangerang diajari cara melakukan pencoblosan. Petugas KPUD juga mempraktikan tahapan pencoblosan sampai memasukkan surat suara ke kotak suara. KPUD juga mengajak para penghuni Lapas agar menolak politik uang.
"Mau milih siapa ya bingung, orang sama sekali enggak kenal. Bahkan lihat mukanya saja enggak pernah, apalagi rencana programnya," kata Ester (25) penghuni lapas kasus narkoba.
Bahkan, dalam sosialisasi Pileg 2014 yang dilakukan KPU Kota Tangerang di Lapas Wanita Kelas II A Kota Tangerang hari ini, banyak penghuni lapas yang kebingungan. Mulai dari bagaimana cara menentukan pilihan, sampai proses pelaksanaannya.
"Kalau asal colok saja boleh pak, partai sama orangnya," celetuk warga hunian lain dalam sosialisasi.
Kebingungan memilih sosok calon wakil rakyat ini terlihat menyeluruh. Rahayu (20) misalnya, wanita yang untuk pertama kalinya memilih di lapas ini mengaku bingung menyalurkan hak pilihnya.
"Kami tidak pernah tahu dan tidak pernah dapat informasi caleg yang akan maju dalam Pileg. Kalau memang harus nyoblos ya sekenanya saja," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Wanita Kelas II A Kota Tangerang Cipriana Murbiastuti mengaku setidaknya ada 402 orang yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) di lingkungan Lapas Wanita.
"Sosialisasi minim di sini, ini baru kali pertama KPU melakukan sosialisasi. Jadi wajar saja kalau warga binaan banyak yang tidak tahu," tuturnya.
Tapi Cipriana optimistis, seluruh warga binaan akan menyalurkan hak suaranya pada Pileg yang tinggal menghitung hari.
Dalam sosialisasi tersebut, para penghuni Lapas Wanita Tangerang diajari cara melakukan pencoblosan. Petugas KPUD juga mempraktikan tahapan pencoblosan sampai memasukkan surat suara ke kotak suara. KPUD juga mengajak para penghuni Lapas agar menolak politik uang.
(kri)