UI kehilangan sosok guru besar yang friendly
A
A
A
Sindonews.com - Guru Besar Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah tutup usia akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Dekan FISIP UI Arie Setiabudi Soesilo mengaku, seluruh keluarga besar UI kehilangan sosok almarhum.
Apalagi Iberamsjah aktif dalam organisasi di FISIP UI dan masih aktif menjabat sebagai Dewan Guru Besar Fakultas (DGBF). Arie menambahkan, kondisi FISIP UI saat ini memang kekurangan guru besar.
"Beliau seorang profesor sementara FISIP UI memang sedang dalam posisi kekurangan guru besar juga, jadi kehilangannya benar-benar kehilangann. Baik sebagai pemangku jabatan maupun dosen mata kuliah," ungkap Arie di rumah duka Jalan Nusantara 180, Beji, Depok, Minggu (23/2/2014).
Arie menambahkan, pihaknya merasa kehilangan guru besar, khusunya bidang politik dan secara keseluruhan. Karena, sambungnya, saat ini FISIP UI baru mempunyai guru besar sekira 25 orang.
"Kalau dibanding mahasiswanya yang ribuan, idealnya butuh 70-an guru besar," katanya.
Sosok Iberamsjah dalam dunia ilmu politik tentu tak tergantikan. Begitu pula di Departemen Politik UI. Namun sebagai dosen, kata Arie, sosok Iberamsjah adalah dosen yang baik dan bersahabat di mata mahasiswa.
"Saya sendiri terakhir kurang banyak berjumpa lagi, mulai tahun 2002, sejak saya jadi wakil rektor kurang banyak berinteraksi lagi. Dahulu saya mahasiswa beliau, almarhum adalah asisten Profesor Miriam Budiharjo. Almarhum orangnya sama mahasiswa dekat, friendly," tutupnya.
Baca:
Iberamsjah tutup usia, Jubir SBY melayat
Apalagi Iberamsjah aktif dalam organisasi di FISIP UI dan masih aktif menjabat sebagai Dewan Guru Besar Fakultas (DGBF). Arie menambahkan, kondisi FISIP UI saat ini memang kekurangan guru besar.
"Beliau seorang profesor sementara FISIP UI memang sedang dalam posisi kekurangan guru besar juga, jadi kehilangannya benar-benar kehilangann. Baik sebagai pemangku jabatan maupun dosen mata kuliah," ungkap Arie di rumah duka Jalan Nusantara 180, Beji, Depok, Minggu (23/2/2014).
Arie menambahkan, pihaknya merasa kehilangan guru besar, khusunya bidang politik dan secara keseluruhan. Karena, sambungnya, saat ini FISIP UI baru mempunyai guru besar sekira 25 orang.
"Kalau dibanding mahasiswanya yang ribuan, idealnya butuh 70-an guru besar," katanya.
Sosok Iberamsjah dalam dunia ilmu politik tentu tak tergantikan. Begitu pula di Departemen Politik UI. Namun sebagai dosen, kata Arie, sosok Iberamsjah adalah dosen yang baik dan bersahabat di mata mahasiswa.
"Saya sendiri terakhir kurang banyak berjumpa lagi, mulai tahun 2002, sejak saya jadi wakil rektor kurang banyak berinteraksi lagi. Dahulu saya mahasiswa beliau, almarhum adalah asisten Profesor Miriam Budiharjo. Almarhum orangnya sama mahasiswa dekat, friendly," tutupnya.
Baca:
Iberamsjah tutup usia, Jubir SBY melayat
(mhd)