Harapan pada Lutfi
A
A
A
KALANGAN pengusaha menaruh harapan besar terhadap Muhammad Lutfi sebagai menteri perdagangan (mendag) yang menggantikan Gita Wirjawan, menyusul pengunduran dirinya yang terhitung sejak 1 Februari lalu.
Meski efektif waktu yang tersisa hanya sekitar tujuh bulan, para pengusaha yang bernaung di bawah payung Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) percaya Lutfi dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Tugas paling utama untuk jangka pendek, Apindo menyarankan agar Mendag baru yang akan dilantik Jumat mendatang, segera menstabilkan distribusi dan harga bahan pokok yang terpengaruh oleh musibah banjir di berbagai daerah tidak terkecuali wilayah Jakarta.
Respons positif para pengusaha terhadap Muhammad Lutfi adalah sebuah modal besar untuk memangku jabatan sebagai orang pertama di Kementerian Perdagangan. Para pengusaha, sebagaimana disampaikan Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi, segera menemui Lutfi untuk memberikan masukan seputar prioritas kebutuhan pengusaha yang berkait dengan dunia perdagangan di dalam negeri.
Harapan lain dari pengusaha selain meminta Lutfi fokus dengan tugas-tugasnya, juga mengingatkan agar tidak memberi tumpangan pada kepentingan tertentu. Reaksi positif juga dinyatakan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Dia menilai Lutfi bukan orang kemarin di lingkungan pemerintahan terutama yang berkaitan dengan perekonomian nasional, selain pernah menjabat kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), juga tercatat sebagai duta besar (dubes) Indonesia untuk Jepang sebelum mendapat amanah sebagai pembantu presiden, di mana Negeri Matahari Terbit itu adalah salah satu negara mitra utama dagang dengan Indonesia.
Selintas, profil Muhammad Lutfi memang tidak jauh beda dengan Gita Wirjawan. Keduanya mengawali karier sebagai pengusaha dan sama-sama pernah menjabat ketua BKPM yang dikenal dengan kebijakan yang sangat pro terhadap pengusaha, keduanya masih berusia muda dengan karakter yang mirip.
Karena profil dan karakter yang hampir sama, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi yakin sosok pria yang pernah menjabat ketua Hipmi yang memiliki rekam jejak baik sebagai ketua BKPM maupun selaku dubes Indonesia untuk Jepang, tanpa cacat bisa diterima dengan mulus di lingkungan internal.
Lalu, bagaimana reaksi Muhammad Lutfi yang diberi amanah menakhodai Kementerian Perdagangan dalam waktu yang sangat singkat itu? Justru waktu yang terbatas itu, menurut Lutfi sebagai tantangan yang harus ditaklukkan, kerja keras dan maksimal adalah kuncinya. Ibarat sebuah pertandingan sepak bola, Lutfi menyatakan baru mendapat kesempatan bermain pada menit-menit terakhir. Jadi izinkan saya, beri saya waktu, saya berjanji akan bekerja keras dan maksimal menyelesaikan segala persoalan,tegas Lutfi sesaat setelah diumumkan sebagai salah seorang pembantu presiden.
Memang, tugas yang dibebankan ke pundak Mendag Lutfi tidak ringan. Simak saja pesan Presiden terhadap mendag baru ini selain segera melakukan stabilisasi harga bahan pokok, juga membuat terobosan untuk menggenjot ekspor meski perekonomian global masih berfluktuatif yang tidak mendukung iklim ekspor.
Tugas lainnya bagaimana menjaga hubungan kerja sama eksternal terhadap negara-negara G-20, APEC, dan ASEAN. Presiden menilai pendahulu Lutfi sukses menjalin dan meningkatkan hubungan eksternal. Boleh kita berharap banyak terhadap mendag yang baru ini, namun jangan lupa persoalan yang kini menghadang adalah kasus importasi beras.
Persoalan impor beras dari Vietnam yang kini ditengarai ilegal tak bisa dilihat hanya sebagai kasus kecil. Bukan sekadar kecolongankarena ada barang yang tidak boleh masuk justru tembus di pasar domestik. Di balik kasus tersebut membuktikan betapa bobroknya koordinasi antarlembaga di bidang ekonomi.
Lihat saja, ketika kasus ini muncul di permukaan, lembaga terkait saling lempar tanggung jawab. Kalau kasus yang sudah transparan ini tak bisa dituntaskan segera, tidak usah kita menggantungkan harapan lebih besar terhadap Mendag Lutfi yang resmi bekerja Jumat mendatang.
Meski efektif waktu yang tersisa hanya sekitar tujuh bulan, para pengusaha yang bernaung di bawah payung Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) percaya Lutfi dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Tugas paling utama untuk jangka pendek, Apindo menyarankan agar Mendag baru yang akan dilantik Jumat mendatang, segera menstabilkan distribusi dan harga bahan pokok yang terpengaruh oleh musibah banjir di berbagai daerah tidak terkecuali wilayah Jakarta.
Respons positif para pengusaha terhadap Muhammad Lutfi adalah sebuah modal besar untuk memangku jabatan sebagai orang pertama di Kementerian Perdagangan. Para pengusaha, sebagaimana disampaikan Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi, segera menemui Lutfi untuk memberikan masukan seputar prioritas kebutuhan pengusaha yang berkait dengan dunia perdagangan di dalam negeri.
Harapan lain dari pengusaha selain meminta Lutfi fokus dengan tugas-tugasnya, juga mengingatkan agar tidak memberi tumpangan pada kepentingan tertentu. Reaksi positif juga dinyatakan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Dia menilai Lutfi bukan orang kemarin di lingkungan pemerintahan terutama yang berkaitan dengan perekonomian nasional, selain pernah menjabat kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), juga tercatat sebagai duta besar (dubes) Indonesia untuk Jepang sebelum mendapat amanah sebagai pembantu presiden, di mana Negeri Matahari Terbit itu adalah salah satu negara mitra utama dagang dengan Indonesia.
Selintas, profil Muhammad Lutfi memang tidak jauh beda dengan Gita Wirjawan. Keduanya mengawali karier sebagai pengusaha dan sama-sama pernah menjabat ketua BKPM yang dikenal dengan kebijakan yang sangat pro terhadap pengusaha, keduanya masih berusia muda dengan karakter yang mirip.
Karena profil dan karakter yang hampir sama, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi yakin sosok pria yang pernah menjabat ketua Hipmi yang memiliki rekam jejak baik sebagai ketua BKPM maupun selaku dubes Indonesia untuk Jepang, tanpa cacat bisa diterima dengan mulus di lingkungan internal.
Lalu, bagaimana reaksi Muhammad Lutfi yang diberi amanah menakhodai Kementerian Perdagangan dalam waktu yang sangat singkat itu? Justru waktu yang terbatas itu, menurut Lutfi sebagai tantangan yang harus ditaklukkan, kerja keras dan maksimal adalah kuncinya. Ibarat sebuah pertandingan sepak bola, Lutfi menyatakan baru mendapat kesempatan bermain pada menit-menit terakhir. Jadi izinkan saya, beri saya waktu, saya berjanji akan bekerja keras dan maksimal menyelesaikan segala persoalan,tegas Lutfi sesaat setelah diumumkan sebagai salah seorang pembantu presiden.
Memang, tugas yang dibebankan ke pundak Mendag Lutfi tidak ringan. Simak saja pesan Presiden terhadap mendag baru ini selain segera melakukan stabilisasi harga bahan pokok, juga membuat terobosan untuk menggenjot ekspor meski perekonomian global masih berfluktuatif yang tidak mendukung iklim ekspor.
Tugas lainnya bagaimana menjaga hubungan kerja sama eksternal terhadap negara-negara G-20, APEC, dan ASEAN. Presiden menilai pendahulu Lutfi sukses menjalin dan meningkatkan hubungan eksternal. Boleh kita berharap banyak terhadap mendag yang baru ini, namun jangan lupa persoalan yang kini menghadang adalah kasus importasi beras.
Persoalan impor beras dari Vietnam yang kini ditengarai ilegal tak bisa dilihat hanya sebagai kasus kecil. Bukan sekadar kecolongankarena ada barang yang tidak boleh masuk justru tembus di pasar domestik. Di balik kasus tersebut membuktikan betapa bobroknya koordinasi antarlembaga di bidang ekonomi.
Lihat saja, ketika kasus ini muncul di permukaan, lembaga terkait saling lempar tanggung jawab. Kalau kasus yang sudah transparan ini tak bisa dituntaskan segera, tidak usah kita menggantungkan harapan lebih besar terhadap Mendag Lutfi yang resmi bekerja Jumat mendatang.
(nfl)