Darurat jalan rusak
A
A
A
KERUSAKAN jalan yang diakibatkan banjir perlu segera mendapat perhatian serius dari pemerintah. Selain telah menimbulkan dampak kerugian ekonomi sangat besar, kerusakan jalan juga mengancam keselamatan para pengendara di jalan raya.
Karena itu, perbaikan jalan harus menjadi fokus utama pemerintah setelah banjir. Ada banyak kawasan yang saat ini kondisi jalannya begitu memprihatinkan. Kita bisa melihat betapa buruknya transportasi darat di jalur pantai utara (pantura) Jawa, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Buruknya jalan pantura telah membuat kemacetan di sana sangat parah.
Akibatnya, banyak pengiriman logistik menjadi tertunda yang pada gilirannya stok barang langka yang akan berakibat naiknya harga. Jalanan di pantura juga sudah menelan korban jiwa. Kerusakan jalan-jalan di DKI Jakarta juga tak kalah mengerikan. Kemacetan pun bertambah parah, begitu juga banyaknya lubang menganga dijalan di Ibu Kota telah menebar maut bagi para pengendara.
Pemerintah tidak boleh lagi menunggu perbaikan jalan hingga musim penghujan selesai. Perbaikan jalan rusak di seluruh Nusantara sudah tak bisa ditunda lagi. Sebab hal ini menyangkut masalah hidup dan mati para pengguna jalan dan roda ekonomi masyarakat. Fenomena rusaknya jalan sebenarnya bisa diantisipasi karena tidak semua kerusakan jalan akibat hujan.
Karena bukan rahasia umum lagi, perbaikan jalan sudah menjadi ‘’proyek abadi’’ yang menguntungkan segelintir orang tidak bertanggung jawab. Ada sejumlah faktor kenapa jalan di negara ini sering rusak.
Pertama, kualitas jalan aspal yang sangat buruk sehingga jika terkena hujan sedikit, langsung mengelupas dan rusak. Bahkan, daya tahan aspal seperti di pantura hanya hitungan minggu. Padahal, jika aspal itu berkualitas baik, tentu bisa bertahan bertahun-tahun. Celakanya, fenomena ini tampaknya disengaja dan dipelihara karena ada yang diuntungkan dengan munculnya proyek perbaikan jalan yang terus-menerus.
Kedua, tonase atau beban kendaraan yang melewati jalan tidak sesuai dengan standar. Beratnya kendaraan dipastikan memiliki kontribusi yang serius bagi kerusakan jalan. Karena itu, aparat harusnya bisa bertindak tegas dengan melarang kendaraan yang beratnya melebihi kapasitas jalan yang dilewati. Namun, bukan rahasia lagi, berbagai lokasi timbangan kendaraan dijalan malah menjadi ajang jual beli. Ini tentu sangat memprihatinkan.
Ketiga, tidak berfungsinya irigasi di sekitar jalan yang membuat guyuran hujan akhirnya meluber sampai ke jalan. Genangan itulah yang akhirnya mempercepat kerusakan aspal jalan. Karena itu, perbaikan jalan harus dilakukan seiring dengan pembangunan irigasi yang bagus.
Keempat, masih digunakannya aspal pada sebagian besar perbaikan-perbaikan jalan rusak. Padahal kita tahu, aspal memiliki banyak kelemahan terutama bila bertemu air. Pemerintah harusnya segera mewajibkan seluruh pembangunan jalan dengan beton yang pasti memiliki ketangguhan lebih dibanding aspal sehingga kita tidak setiap tahun direpotkan dengan jalan berlubang.
Berbagai faktor di atas harus segera mendapat perhatian serius dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan pihak terkait lainnya. Pembangunan jalan tak bisa ditunda lagi karena kondisinya sudah sangat darurat. Meski begitu, perbaikan jalan tidak boleh asal dilakukan. Perbaikan harus dilakukan secara serius dan berkualitas. Kalau tidak, jalan yang baru diperbaiki tak akan berumur panjang.
Pemerintah sebenarnya bisa bertindak tegas dengan memberikan sanksi serius pada kontraktor jalan yang nakal. Misalnya dengan menyuruh membangun ulang jalan rusak yang baru dibangunnya sehingga mereka tidak berani main-main. Selain itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus mengaudit khusus dugaan proyek abadi di pantura dan proyek-proyek jalan lain yang berindikasi permainan.
Pengusutan secara hukum kasus-kasus dugaan penyimpangan pembangunan jalan pasti akan membawa dampak positif bagi kualitas infrastruktur secara umum termasuk jalan raya. Karena selama ini hampir tak terdengar aparat hukum menyeret pelaku penyimpangan terkait pembangunan infrastruktur jalan raya.
Jika tak ada tindakan tegas seperti saat ini, bisa dipastikan setiap tahun kita akan terus disibukkan dengan fenomena jalan rusak. Anggaran negara pun akan semakin banyak terbuang percuma dan rakyat kembali menjadi korban.
Karena itu, perbaikan jalan harus menjadi fokus utama pemerintah setelah banjir. Ada banyak kawasan yang saat ini kondisi jalannya begitu memprihatinkan. Kita bisa melihat betapa buruknya transportasi darat di jalur pantai utara (pantura) Jawa, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Buruknya jalan pantura telah membuat kemacetan di sana sangat parah.
Akibatnya, banyak pengiriman logistik menjadi tertunda yang pada gilirannya stok barang langka yang akan berakibat naiknya harga. Jalanan di pantura juga sudah menelan korban jiwa. Kerusakan jalan-jalan di DKI Jakarta juga tak kalah mengerikan. Kemacetan pun bertambah parah, begitu juga banyaknya lubang menganga dijalan di Ibu Kota telah menebar maut bagi para pengendara.
Pemerintah tidak boleh lagi menunggu perbaikan jalan hingga musim penghujan selesai. Perbaikan jalan rusak di seluruh Nusantara sudah tak bisa ditunda lagi. Sebab hal ini menyangkut masalah hidup dan mati para pengguna jalan dan roda ekonomi masyarakat. Fenomena rusaknya jalan sebenarnya bisa diantisipasi karena tidak semua kerusakan jalan akibat hujan.
Karena bukan rahasia umum lagi, perbaikan jalan sudah menjadi ‘’proyek abadi’’ yang menguntungkan segelintir orang tidak bertanggung jawab. Ada sejumlah faktor kenapa jalan di negara ini sering rusak.
Pertama, kualitas jalan aspal yang sangat buruk sehingga jika terkena hujan sedikit, langsung mengelupas dan rusak. Bahkan, daya tahan aspal seperti di pantura hanya hitungan minggu. Padahal, jika aspal itu berkualitas baik, tentu bisa bertahan bertahun-tahun. Celakanya, fenomena ini tampaknya disengaja dan dipelihara karena ada yang diuntungkan dengan munculnya proyek perbaikan jalan yang terus-menerus.
Kedua, tonase atau beban kendaraan yang melewati jalan tidak sesuai dengan standar. Beratnya kendaraan dipastikan memiliki kontribusi yang serius bagi kerusakan jalan. Karena itu, aparat harusnya bisa bertindak tegas dengan melarang kendaraan yang beratnya melebihi kapasitas jalan yang dilewati. Namun, bukan rahasia lagi, berbagai lokasi timbangan kendaraan dijalan malah menjadi ajang jual beli. Ini tentu sangat memprihatinkan.
Ketiga, tidak berfungsinya irigasi di sekitar jalan yang membuat guyuran hujan akhirnya meluber sampai ke jalan. Genangan itulah yang akhirnya mempercepat kerusakan aspal jalan. Karena itu, perbaikan jalan harus dilakukan seiring dengan pembangunan irigasi yang bagus.
Keempat, masih digunakannya aspal pada sebagian besar perbaikan-perbaikan jalan rusak. Padahal kita tahu, aspal memiliki banyak kelemahan terutama bila bertemu air. Pemerintah harusnya segera mewajibkan seluruh pembangunan jalan dengan beton yang pasti memiliki ketangguhan lebih dibanding aspal sehingga kita tidak setiap tahun direpotkan dengan jalan berlubang.
Berbagai faktor di atas harus segera mendapat perhatian serius dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan pihak terkait lainnya. Pembangunan jalan tak bisa ditunda lagi karena kondisinya sudah sangat darurat. Meski begitu, perbaikan jalan tidak boleh asal dilakukan. Perbaikan harus dilakukan secara serius dan berkualitas. Kalau tidak, jalan yang baru diperbaiki tak akan berumur panjang.
Pemerintah sebenarnya bisa bertindak tegas dengan memberikan sanksi serius pada kontraktor jalan yang nakal. Misalnya dengan menyuruh membangun ulang jalan rusak yang baru dibangunnya sehingga mereka tidak berani main-main. Selain itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus mengaudit khusus dugaan proyek abadi di pantura dan proyek-proyek jalan lain yang berindikasi permainan.
Pengusutan secara hukum kasus-kasus dugaan penyimpangan pembangunan jalan pasti akan membawa dampak positif bagi kualitas infrastruktur secara umum termasuk jalan raya. Karena selama ini hampir tak terdengar aparat hukum menyeret pelaku penyimpangan terkait pembangunan infrastruktur jalan raya.
Jika tak ada tindakan tegas seperti saat ini, bisa dipastikan setiap tahun kita akan terus disibukkan dengan fenomena jalan rusak. Anggaran negara pun akan semakin banyak terbuang percuma dan rakyat kembali menjadi korban.
(nfl)